Suara.com - Gisella Anastasia membagikan pengalamannya dirinya diteriaki pelakor oleh perempuan tak dikenal di muka umum. Perempuan tersebut berteriak sambil menangis, yang dalam ilmu psikologi disebut sebagai tantrum. Bagaimana cara menenangkan tantrum pada orang dewasa?
"Karena tiba-tiba ada seorang wanita Indonesia muda sama suaminya yang orang luar dan anaknya lewat. Aku lihat si mba ini ngerekam aku diem-diem gitu. Dasar geer kirain dia tuh notice aku Gisel terus kayak pengen foto gitu makanya aku senyumin tuh mba mba," tulis Gisel dalam unggahan instagram stories.
"Lah rupanya dia tuh nangis sambil nunjuk-nunjuk aku terus bilang ke suaminya, 'You're cheating on me! huhu you cheat on me baby'," cerita Gisella Anastasia.
"Jadi walau jadinya dilihatin orang sebandara yasudah ketawa saja. Sambil geleng-geleng karena nggak lama mereka pun pergi dengan suami yang kasihan banget keliatan banget malunya. Kasihan," terang Gisel.
Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Anak Tantrum di Generasi Z, Orang Tua Wajib Tahu!
Pakar sosiologi dan antropologi Roberta Satow Ph.D menulis di laman Psychology Today bahwa tantrum memang tidak hanya terjadi pada anak-anak. Orang dewasa juga bisa mengalami tantrum, dengan penyebab yang bermacam-macam. Gejalanya memang mirip, yakni berteriak sambil marah-marah dan/atau menangis.
Satow menyebut tantrum pada anak-anak terjadi karena kesulitan berkomuninasi dengan orangtuanya. Kemampuan komunikasi yang buruk dan kesulitan mengatur emosi ini bisa bertahan hingga dewasa, yang membuat orang dewasa pun bisa melakukan tantrum.
Untuk itu, ia pun membagikan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantrum di muka umum, terutama pada orang dewasa.
1. Tetap tenang
Jika pasangan atau kerabat Anda tantrum di depan umum, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak meresponsnya. Tidak ada gunanya memberikan pengertian atau berdebat karena ia sedang tidak bisa berpikir jernih.
Baca Juga: Cerita Gisel Tetiba Diteriaki Pelakor hingga Dilihatin Orang se-Bandara: Ketawa Aja
2. Cek risiko bahaya
Cek apakah orang yang sedang tantrum ini memiliki risiko bahaya, baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain di sekitarnya. Jika ia memegang senjata tajam atau obat-obatan serta mengancam nyawa, segera hubungi pihak berwajib!
3. Tunjukkan pengertian
Sementara itu jika tantrum tidak memiliki risiko bahaya, tunggu hingga ia agak tenang. Beri pengertian padanya bahwa perasaan kesal dan marah adalah hal yang normal, dan Anda paham alasannya untuk marah dan menangis.
4. Berikan pemahaman tentang tindakannya
Dengan nada tenang, berikan pemahaman pada pelaku tantrum bahwa meski Anda mengerti alasannya, tantrum dengan merusak benda atau memukul bukan cara terbaik menyampaikan pendapat, apalagi jika dilakukan di tempat umum.
5. Beri jarak atau tinggalkan
Jika cara-cara di atas tidak berhasil membuatnya berhenti tantrum, Anda sebaiknya beri jarak dan tinggalkan. Tanpa adanya orang yang memerhatikan, orang tantrum biasanya akan lebih cepat reda dan menyadari situasi di sekitarnya.
Itulah cara menenangkan orang yang tantrum di tempat umum. Jika memang pasangan atau keluarga sering tantrum berulang, mungkin sudah saatnya mereka membutuhkan bantuan profesional.