Kebutuhan Pekerja di Sektor Teknologi Digital Terus Meningkat, Mampukah Siswa Lulusan SMK Bersaing?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 13 November 2022 | 00:48 WIB
Kebutuhan Pekerja di Sektor Teknologi Digital Terus Meningkat, Mampukah Siswa Lulusan SMK Bersaing?
Ilustrasi teknologi digital. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatkan kebutuhan pekerja di sektor teknologi digital perlu jadi perhatian khusus bagi dunia pendidikan. Di tengah perkembangan zaman yang semakin canggih, mampukah siswa lulusan SMK bersaing?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kemendikbud pada tahun 2021, 82 persen siswa SMP berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK. Sebagian karena ingin memiliki peluang kerja yang bagus dengan sisanya menyebut pilihan jurusan yang lebih banyak.

Pendidikan vokasi seperti SMK memang dirancang untuk menghasilkan lulusan siap kerja. Tapi tanpa kompetensi yang mumpuni, lulusan SMK hanya makin menyumbang angka pengangguran terbuka yang saat ini sudah terbilang tertinggi (10,38 persen). Demikian menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.

Pendidikan vokasi (SMK) dirancang untuk menghasilkan lulusan siap kerja. (dok. SMK Marie Joseph)
Pendidikan vokasi (SMK) dirancang untuk menghasilkan lulusan siap kerja. (dok. SMK Marie Joseph)

Peningkatan kualitas pendidikan vokasi menjadi kunci untuk mengurangi pengangguran dan pemerintah mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri untuk mencetak tenaga kerja muda yang berkompetensi tinggi.

Baca Juga: 5 Sikap yang Penting untuk Dimiliki oleh Para Pencari Kerja, Yuk Terapkan!

“Adanya perkembangan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari hari yang begitu pesat sementara di sisi lain kurangnya ketersediaan tenaga kerja di bidang teknologi yang tidak dapat mendukung perkembangan penggunaan teknologi ini, maka berdirilah SMK Marie Joseph, yang berada di bawah naungan Yayasan Amal dan Kurban Jakarta,” kata Yuvenalis Sira Sabon, Kepala SMK Marie Joseph, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Yuven menambahkan bahwa perbedaan SMK Marie Joseph yang berada di daerah Kelapa Gading, Jakarta dengan sekolah lain adalah selain menggunakan Kurikulum Merdeka yang diwajibkan oleh Kemendikbudristek. SMK Marie Joseph juga menjalin kerja sama dengan Cisco Akademi dan International Design School (IDS) dimana para guru SMK Marie Joseph diberikan training dan materi mengenai teknologi informasi komunikasi, seni dan ekonomi kreatif.

Yuven mengatakan keunggulan SMK Marie Joseph adalah memiliki kurikulum standar pemerintah yang dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi bersama parter yaitu Cisco Akademi untuk pengembangan kurikulum Rekayasa Perangkat Lunak dan IDS untuk pengembangan kurikulum Animasi.

Tak hanya itu, SMK Marie Joseph juga memiliki perangkat laboratorium yang didukung oleh Cisco Akademi dan IDS, serta adanya mentorship dari para partner Cisco Akademi dan IDS.

Para siswa juga dapat melanjutkan kuliah ke jurusan yang sama di perguruan tinggi dengan baik. Siswa juga dapat langsung bekerja di industri yang relevan karena kurikulum sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri.

Baca Juga: Kegigihan Artis Thailand yang Fokus Pendidikan Jadi Sorotan, Ini Kata Publik

“SMK Marie Joseph ingin berkontribusi kepada dunia pendidikan Indonesia untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan siap melanjutkan kuliah. SMK Marie Joseph bisa menjadi dasar atau pijakan para anak muda yang ingin menjadi kuliah di dunia digital dan ekonomi kreatif,” tegas Yuven.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI