Suara.com - Penampilan keluarga Presiden Joko Widodo jadi sorotan di tengah larangan pamer gaya hidup mewah. Setelah sebelumnya Iriana kedapatan pakai sandal Hermes, kini giliran Kahiyang Ayu jadi sorotan pakai tas Coach.
Kahiyang adalah anak kedua Jokowi, sekaligus istri Walikota Medan Bobby Nasution. Dalam sebuah postingan, ia tampil percaya diri saat menenteng tas Coach berwarna cokelat, dengan tipe Trupe Tote In Signature Canvas.
"Carry on @coach #CoachNY #CoachIndonesia," tulis @ayanggkahiyang melalui unggahannya pada November 2019 silam, dikutip suara.com, Sabtu (12/11/2022).
Tas ini memang tampak serasi dengan penampilan Kahiyang berbalut long outer denim hingga betis, belum lagi kaus dan celana pants hitamnya tampilannya semakin elegan, serta semakin sempurna dengan heels hitam dilengkapi hak 7 centimeter.
Baca Juga: Dinilai Mendua, Pengamat Sarankan Jhonny G Plate Mundur dari Kabinet Jokowi
Sayangnya berdasarkan hasil penelusuran di Coach Outlet di Amerika Serikat, tas ini sudah sold out alias habis terjual. Tapi di situs e-commerce internasional Ebay, disebutkan tas ini dibandrol dengan harga 545 dollar atau setara Rp 8,3 juta.
Harga ini belum termasuk pengiriman tas standar internasional, yang harganya mencapai 66 dollar atau setara Rp 1 juta.
Melihat penampilan Kahiyang, tidak sedikit netizen yang memuji cantik perempuan kelahiran Solo itu, tapi tidak sedikit juga yang melontarkan kritik bahwa tas yang digunakan adalah tas import.
"Tasnya bagus tapi maaf barang impor mba. Akan lebih apik jika kita bangga menggunakan produk lokal, misalnya tas WeBe dari Semarang atau Dowa dari Jogja. Memang nggak semahal LV, Gucci, Kate Spade, Hermes atau Coach, maaf ya mbak," ungkap @rumielay.
Perlu diketahui Presiden Jokowi pernah menyentil para Kapolda, Kapolres, dan seluruh perwira tinggi POLRI untuk berhenti pamer gaya hidup. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Jumat (14/10/2022).
"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, Wakapolres, Kapolda, seluruh pejabat utama perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," tutur Jokowi.
Sebab menurut Jokowi, dirinya tidak ingin ada letupan sosial akibat kecemburuan sosial ekonomi di tengah situasi yang sulit ini.
"Jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi," kata Jokowi.