Suara.com - Baby Ameena atau Ameena Nur Atta tidak hanya dikenal dekat dengan Aurel Hermansyah, tapi juga dengan sang ayah Atta Halilintar. Hal ini terbukti saat sulung Keluarga Halilintar itu biarkan putrinya bermain rumput dan duduk di tanah.
Meski terlihat kotor, bayi bermain tanah dan rumput seperti Ameena tidak perlu dikhawatirkan orangtua karena baik untuk perkembangan dan motorik halus anak.
Potret cucu Anang Hermansyah ini bermain tanah terlihat saat bersama orangtuanya berlibur di Bogor, bersama tim Ahha Production. Menariknya bahkan Ameena ikut kompak menggunakan kaus hitam seperti Atta, Aurel dan tim kerja orangtuanya.
Di Instagram Atta Halilintar, terlihat Ameena mengibaskan kedua telapak tangannya yang kotor dengan tanah, dan duduk di samping yang ayah.
Baca Juga: Potret Gemas Ameena Pakai Sweater Simpel Teddy Bear, Dijuluki Bayi Mahal karena Hal Ini
"Jika kami bersama... #AHHAProduction," tulis @attahalilintar dikutip suara.com, Rabu (9/11/2022).
Mengutip Pathways, mengawasi anak dari jarak dekat dan menciptakan pengalaman bermain mandiri baik untuk perkembangan diri, karena orangtua bisa membangun kepercayaan diri anak.
Khusus untuk bermain tanah dan pasir bermanfaat agar anak lebih mengenal tekstur, apalagi jika bersentuhan langsung dengan kulit anak.
Ditambah tekstur pasir atau tanah bisa berubah-ubah, jika dibentuk atau dicampur dengan air. Tapi agar bonding anak dan orangtua lebih dekat, bisa ikut bermain bersama.
Orangtua juga bisa merangsang indra proprioseptif atau gerakan anak dengan cara menuangkan pasir atau tanah ke sebagian kulit anak, agar ia bisa merasakan teksturnya.
Baca Juga: Adu Gaya OOTD Ameena dan Atta Halilintar, Kompak Pakai Sneakers Nike Harga Nggak Kaleng-Kaleng
Indera proprioseptif merupakan indera internal yang bertugas untuk memberikan pesan mengenai posisi tubuh dan gerakan yang dilakukan oleh bayi.
Saat indra ini dirangsang, maka bayi akan menyadari dan mengenali fungsi tubuhnya. Cara bermain tekstur tanah atau pasir ini bisa membuat anak lebih cepat mengenal berbagai organ tubuhnya.
Sehingga di kemudian hari kemampuan fungsi motorik halus seperti menulis, makan, mengancingkan baju bisa berkembang dengan maksimal.
Tapi jika indra ini tidak bekerja sempurna maka anak tidak punya kekuatan otot jari untuk memegang pensil. Bahkan anak tidak bisa membedakan cara memegang benda yang kuat atau yang lemah.