Suara.com - Sabrina Chairunnisa dikenal memiliki tubuh langsing ideal idaman kaum hawa. Tetapi, istri Deddy Corbuzier itu nyatanya masih merasa alami penumpukan lemak pada beberapa area badannya.
Sabrina Chairunnisa menyebut dirinya pernah mengalami skinny fat atau berbadan kurus tapi sebenarnya massa lemak di tubuhnya tinggi.
"Belum tentu orang yang kalian bilang kurus, nggak ada penumpukan lemak di bagian tubuhnya. Makanya ada sebutan orang skinny fat, kurus tapi kadar lemak di tubuhnya tinggi. Contohnya aku, kelihatan kurus tapi perutku buncit, lenganku gede," ungkap Sabrina dikutip dari unggahan instastory Instagram pribadinya, Rabu (9/11/2022).
Meski saat foto atau pun video di media sosial terlihat kecil, Sabrina Chairunnisa mengungkapkan kalau itu sebenarnya hasil dari penyesuaian angle pengambilan gambar agar terlihat lebih kecil. Juga diet atau tahan nafas agar perut buncitnya tidak terlihat.
Baca Juga: Dituding Sebagai Anak Kandung, Ini 8 Potret Kompak Sabrina Chairunnisa dan Nada Tarina
Meski memiliki genetik yang bagus, tapi Sabrina merasa ada perubahan pada metabolisme tubuhnya setelah usia 25 tahun. Ia juga mengunggah perbandingan foto dirinya saat berusia 25 tahun pada 2018 dan 30 tahun saat 2022, di mana massa lemaknya naik hampir 2 kali lipat, dari 18 persen menjadi 32 persen.
"Aku bakal kasih lihat foto aku usia 25 tahun 2018 lenganku sekecil apa dan Maret 2022 kemarin kayak apa. Tahun 2018 beratku mentok di 48-50 kg, sekarang Maret kemarin nyentuh 60 kg tentunya dengan tumpukan lemak yang gak merata sempat 32% lol. Inginnya si fatnya di tetikadi (payudara) di atau bokong ya shay. Tapi sayangnya ya itu nggak bisa milih-milih di bagian mana," tuturnya.
Meski sering fitnes dan olahraga kardio, finalis Puteri Indonesia 2011 itu sadar kalau pembakaran lemak tidak bisa dipilih sesuka hati. Terlebih, ia memiliki bentuk tubuh seperti buah pir, di mana area pinggul dan paha umumnya lebih besar.
Saat mengukur baju pengantinnya pada Mei lalu, Sabrina merasa terkejut karena ternyata gaunnya tidak bisa dipakai karena terlalu kecil.
"Padahal kelihatannya nggak banyak-banyak amat naik, karena awal tahun 2022 beratku masih stabil di 53-55 maxx. Tapi pas Maret jadi 60 karena olahraga males-malesan, makan ngaco. Kelihatannya enggak banyak. Tapi karena penumpukan lemak again nggak bisa milih di mana aja," tuturnya.
"Alhasil bagian lengan, perut, pinggul enggak masuk. Tapi giliran betis, lengan bawah, muka aku mah aman tetep kecil. Ya itu namanya skinny fat," lanjut Sabrina.
Saat ini berat badannya 54 kilogram. Sabrina mengungkapkan cara dirinya menurunkan berat badan fengan diet dan olahraga. Ia melakukan intermittent fasting atau menerapkan jendela makan hampir setiap hari.
Perempuan yang mengawali karirnya sebagai model itu menerapkan waktu untuk makan hanya 4 sampai 6 jam maksimal per hari. Selain itu juga melakukan olahraga angkat beban dan kardio intensitas tinggi selama 30 menit hampir setiap hari.
"Baru dia tuh pelan-pelan turun, nggak lama memang, tapi ya itu benar-benar perjuangan. Bayangin tiap hari mesti puasa, jadi jangan dipikir aku itu BB-nya bisa ideal karena genetik, tentu tidak. Tapi karena diet plus olahraga. Begitu kendor, ya naik. Iya ga pernah obes. Ya karena aku gak mau nunggu obes baru nyadar," pungkas Sabrina.