Suara.com - Ahli mikro ekspresi sekaligus pakar gestur Monica Kumalasari menjelaskan makna tepukan di punggung asisten rumah tangga alias ART Susi, oleh Putri Candrawathi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J.
Saat memasuki ruang sidang, Selasa (8/11/2022), ART Susi langsung mendekati Putri dan saling memeluk erat. Bahkan beberapa kali tampak mengusap dan menepuk punggung Susi, yang ditangkap Monica sebagai simbol saling memberi dukungan.
"Jadi sebetulnya saling menguatkan, karena hubungan mereka yang sangat pribadi banget, setiap momen pribadi Susi ada untuk ibu Putri," ujar Monica saat dihubungi suara.com.
Lebih lanjut, perempuan yang juga analis gerakan dan ahli mikro ekspresi itu membenarkan, ada perasaan rindu karena sudah lama tak bertemu, ditambah keduanya dipertemukan dalam kondisi yang tidak biasa yakni di persidangan, tempat yang cukup asing bagi Susi.
Baca Juga: Pesan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ke ART hingga Penjaga Rumah: Kami Titip Anak-Anak
"Jadi ketika dipertemukan seperti ini, mungkin juga udah lama nggak ketemu jadi saling menguatkan satu sama lain, bentuk dukungan dari Putri kepada Susi, maupun Susi kepada Putri," terang Monica.
Selebihnya Monica melihat ART Susi selaiknya ART pada umumnya yang memiliki loyalitas kepada majikannya. Ditambah, masih adanya relasi kekuasaan yang cukup kuat dari Putri dan Sambo terhadap ART, sebagai orang yang masih dipekerjakannya.
"Jadi di antara keduanya punya hubungan yang sangat erat sekali, bagi orang ART itu punya rasa loyalitas sangat tinggi. Bahkan orang-orang seperti Susi bilang, mati hidup saya ikut ibu, jadi sering kita dengar yang seperti itu," tutup Monica.
Sementara itu dalam persidangan tersebut, setelah melayangkan pelukan untuk Putri, ART Susi juga berperilaku takzim pada Ferdy Sambo. Hal ini terlihat saat ia mencium tangan lelaki berusia 49 tahun itu, yang sedang duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa.
Baca Juga: Ajudan Sebut Putri Candrawathi Menangis di Kamar sebelum Ferdy Sambo Ajak Keluar