Workaholic Harus Tahu, Bekerja Lebih dari 40 Jam Seminggu Bisa Sebabkan Hal Ini

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 07 November 2022 | 19:30 WIB
Workaholic Harus Tahu, Bekerja Lebih dari 40 Jam Seminggu Bisa Sebabkan Hal Ini
Ilustrasi Bekerja. (Pexels/Mikael Blomkvist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk, orang terkaya di dunia dan CEO baru Twitter, menjadi berita utama belakangan. Sebab, ia membuat karyawan Twitter bekerja shift 12 jam selama tujuh hari seminggu untuk mencapai tujuan bisnis November mendatang. 

Founder SpaceX ini memang telah lama dikenal menjadi pendukung jam kerja yang panjang. Dalam salah satu cuitan Twitter, ia menyebut bahwa tidak ada orang yang akan mengubah dunia jika hanya bekerja 40 jam dalam seminggu.

Namun menurut ilmu pengetahuan, ada hasil yang jelas di mana bekerja berjam-jam tidak akan membuat perbedaan pada pekerjaan, tetapi pasti akan mendatangkan kerusakan jangka panjang pada tubuh.

Dirangkum dari Huffpost, ini yang sebenarnya terjadi pada tubuh dan otak Anda setelah bekerja lebih dari 40 jam seminggu.

Baca Juga: Waspadalah, Waspadalah! Dokter Bilang Stroke Juga Bisa Serang Mata dan Sebabkan Kebutaan

1. Risiko kematian akibat stroke atau serangan jantung meningkat

"Jam kerja yang panjang dapat secara langsung menyebabkan penyakit kardiovaskular dengan meningkatkan stres yang merusak sel-sel di otak dan jantung," kata Frank Pega, petugas teknis WHO dan penulis utama makalah tersebut, kepada HuffPost.

Ilustrasi. (shuttertsock)
Ilustrasi. (shuttertsock)

"Mereka juga dapat secara tidak langsung menyebabkan kejadian penyakit tersebut dengan memicu respons perilaku berisiko, seperti kurang berolahraga, diet yang kurang bergizi, atau kurang waktu tidur."

2. Risiko cedera saat bekerja meningkat

Bekerja berjam-jam juga menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar untuk terluka secara fisik saat bekerja.
Dalam satu studi yang mengamati 110.236 catatan pekerjaan dari 1987 hingga 2000 menggunakan survei longitudinal nasional, bekerja setidaknya 12 jam per hari dikaitkan dengan peningkatan tingkat bahaya 37%, sementara bekerja setidaknya 60 jam per minggu dikaitkan dengan peningkatan 23%. tingkat bahaya.

Baca Juga: Ingin Sukses Bekerja di Startup? Ini Kiat-Kiatnya

3. Kesehatan mental memburuk

Ketika Anda terus mengorbankan kebutuhan untuk istirahat agar tetap bekerja, itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

Satu studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengamati pekerja Korea berusia 20-an dan 30-an yang bekerja dari 31 hingga lebih dari 60 jam seminggu. Para peneliti menemukan bahwa semakin lama karyawan ini bekerja, semakin tinggi tingkat stres, depresi, dan ide bunuh diri yang mereka hadapi.

4. Kurang tidur

Karena tidur sangat penting untuk kesehatan kita. Ketika Anda tidur kurang dari enam jam semalam, Anda tidak hanya akan marah-marah di tempat kerja keesokan harinya. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa Anda akan menjadi lebih sensitif, cemas, mudah tersinggung, dan rentan untuk mengambil risiko yang lebih besar secara impulsif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI