Suara.com - Belum lama ini nama “Kebaya Merah” trending di Twitter dan menjadi perbincangan warganet. Rupanya topik tersebut mengenai video porno perempuan mengenai kebaya merah dengan pria berhanduk putih di sebuah hotel.
Berdasarkan informasi, video Kebaya Merah yang viral itu dibuat layaknya film dewasa profesional. Video tersebut dirancang jika perempuan yang menggunakan kebaya merah itu seperti pelayan sebuah hotel.
Sementara itu, pria yang hanya mengenakan handuk itu lalu menggoda perempuan dengan Kebaya Merah. Setelahnya, keduanya melakukan adegan intim dengan kamera tanpa sensor.
Video intim keduanya itu tersebar dan ramai menjadi perbincangan warganet. Beberapa bahkan, berusaha mencari tahu situs yang masih menyimpan video tersebut.
Baca Juga: Video Syur Kebaya Merah: Heboh di Twitter, Direkam di Kamar Nomor 10 Berujung Ditangkap Polisi
Sementara itu, berdasarkan informasi terbaru, Polda Jawa Timur telah menangkap pemeran video porno Kebaya Merah pada Minggu, (6/11/2022). Penangkapan dilakukan setelah Polisi mengantongi informasi lokasi pengambilan video porno itu di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur.
Seperti kasus video Kebaya Merah, mereka hubungan intim sendiri memang memiliki banyak risiko. Melansir laman Keepcalmlogon, Penulis ternama sekaligus Guru lulusan Universitas Columbia, Dr. Gillian Andrews atau akrab dikenal Gus mengungkapkan, merekam adegan intim di media sosial sendiri berisiko tersebarnya privasi yang dimiliki.
Selain itu, video atau foto tersebut adalah milik pribadi. Namun, jika hal tersebut sudah terekam melalui ponsel dengan nomor yang terhubung media sosial dapat saja berisiko tersebar ke publik.
Tidak hanya itu, menurut Gus, ketika foto atau video berhubungan ini sudah masuk ke aplikasi pesan teks, itu berisiko membuat orang lain menyimpannya dan menyebarkan ke media sosial lainnya. Sementara di sisi lainnya, ketika foto atau video hubungan intim sudah berada di media sosial, akan sulit untuk menghilangkannya.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan yang dapat terjadi ketika merekam video saat berhubungan intim lainnya.
Baca Juga: Pelaku Pemeran Video Mesum Kebaya Merah Ditangkap, Kedua Tersangka Sudah Diamankan Pihak Kepolisian
- Akan ada kemungkinan meninggalkan jejak foto atau video intim di browser yang bisa dilihat orang lain. Oleh sebab itu, pastikan untuk menjaga browser agar bersih dari hal-hal yang berhubungan dari foto atau video intim.
- Tidak hanya di browser, lokasi file pada perangkat juga dapat menjadi hal yang membuat foto atau video intim mudah terekspos. Oleh sebab itu, lebih baik menghapusnya secara permanen sebelum berisiko tersebar luas. Pastikan juga file yang berada di recycle bin terhapus.
- Foto dan video intim juga sangat rentan tersebar ke berbagai aplikasi pesan chat atau media sosial. Bahkan, ketika sudah memutuskan mengunggahnya, itu akan selalu ada di media sosial tersebut.
Untuk menghindari beberapa risiko tersebut Gus memberikan beberapa tips jika pasangan tetap mau merekam saat berhubungan intim.
- Hindari aplikasi yang media sosial yang mencantumkan nomor telepon karena dapat berisiko seseorang mencuri data pribadi dan menyebarkannya di media sosial.
- Pertimbangan lebih matang sebelum mengambil video mesum. Hal ini karena video tersebut memiliki risiko besar akan tersebar.
- Pikirkan saat ingin merekam wajah atau bagian tubuh yang spesifik menjelaskan siapa orang tersebut, serta lokasi tempat merekam video intim. Hal ini dapat memberikan informasi secara tidak langsung siapa sosok dalam video itu.