Suara.com - Warna seragam putih abu-abu memang identik dengan ciri khas anak SMA di Indonesia. Ternyata sudah sejak lama seragam putih abu-abu ini dikenakan oleh siswa siswi SMA.
Hal ini terbukti dari salah satu foto yang diunggah oleh akun Instagram sejarahbali bebebrapa waktu yang lalu.
Dari foto yang diunggah, terlihat dua orang siswa dan siswi tengah berpose mengenakan seragam putih abu-abu.
Keduanya tampak membawa perlengkapan sekolah seperti tas, tempat pensil hingga buku pelajaran. Diduga keduanya tengah bersiap untuk pergi ke sekolah.
Baca Juga: Arak Bali Resmi Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Dari keterangan caption, diperoleh informasi bahwa foto kedua anak SMA tersebut diambil di Bali pada tahun 1987 silam.
Tidak sediki publik yang gagal fokus saat melihat potret keduanya. Banyak yang menyebut kedua murid SMA itu keren bak karakter dalam film Dilan.
"Potret nostalgia dua murid SMA berpose di area kantor Pemda di Bali tahun 1987" tulis caption unggahan.
Caption unggahan menyebut bahwa dua siswa SMA ini sedang berada di area kantor pemerintah daerah Bali. Khas siswa pada masanya, keduanya tampil sederhana dengan seragam putih abu-abu.
Yang mencuri perhatian adalah siswa di foto jadul ini. Dengan baju seragam yang rapi serta potongan rambut khas remaja di tahun itu, banyak warganet kekinian yang mengaku terpesona melihat siswa tersebut.
Baca Juga: Selama KTT G20, Pesawat Komersil Dilarang Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali
Setelah menjadi viral di Instagram, unggahan foto jadul siswa SMA di Bali tahun 1987 ini langsung saja mendapat berbagai komentar dari warganet.
"Yang cowok style-nya kepakai banget di zaman sekarang" tulis salah satu pengguna Instagram.
"Kalau cowok itu punya anak, pasti cakep" balas warganet.
"Dilan dan Milea ini" komentar akun lainnya.
"Keren, nggak kalah sama anak zaman now" ungkap warganet lain.
Foto jadul siswa SMA di Bali tahun 1987 ini lalu telah mendapat lebih dari 3.000 likes dan ratusan balasan dari warganet usai menjadi viral di Instagram beberapa waktu yang lalu.
(Hitekno/Amelia Prisilia)