Apa Itu Dysania? Kondisi saat Anda Tidak Mau Meninggalkan Tempat Tidur

Sabtu, 05 November 2022 | 08:10 WIB
Apa Itu Dysania? Kondisi saat Anda Tidak Mau Meninggalkan Tempat Tidur
Ilustrasi tidur. (Unsplash.com/ Andisheh A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Anda kerap mendengar alarm namun memutuskan kembali tidur setelah mematikannya? Jika kesulitan meninggalkan kasur ini terus berulang, bisa jadi Anda mengidap dysania. Apa itu dysania?

Meski belum dianggap sebagai masalah medis atau penyakit, kondisi ini bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan Anda tidak dalam kondisi prima.

Apa Itu Dysania?

Dysania adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat berat meninggalkan tempat tidur. Gangguan ini berkaitan erat dengan clinomania atau obsesi mendalam untuk tetap di tempat tidur.

Baca Juga: 7 Manfaat Tidur yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Memperbaiki Mood

Berbeda dengan mengantuk, dysania tidak bisa diatas dengan tidur nyenyak. Bahkan setelah Anda berhasil meninggalkan kasur, satu hal yang langsung terpikirkan adalah bagaimana Anda bisa kembali berbaring di atasnya.

Penyebab Dysania

Sampai saat ini, dysania masih dianggap bukan penyakit. Namun, kondisi ini bisa menjadi pertanda dari penyakit lainnya. Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan dysania, dilansir dari Healthline.

1. Ensefalomielitis mialgia / sindrom kelelahan kronis (ME/CFS)

Seseorang dengan ME/CFS akan selalu merasa kelelahan, bahkan ketika mereka baru saja beristirahat.

Baca Juga: 4 Tips Merawat Bed Cover Sendiri di Rumah

Masih banyak penelitian dibutuhkan untuk membuktikan kondisi ini. Selain karena gangguan kekebalan, ME/CFS mungkin berhubungan juga dengan genetik.

2. Depresi

Dysania seringkali dikaitkan dengan depresi. Pasalnya, kondisi kesehatan mental ini kerap membuat penderitanya kesulitan tidur.

Beruntungnya, depresi merupakan kondisi yang bisa diobati. Salah satu hal terpenting adalah membicarakannya dengan tenaga medis profesional.

3. Perasaan duka

Orang akan beradaptasi dengan kehilangan melalui berbagai cara. Bagi sebagian orang, rasa sedih bahkan diiringi dengan perasaan cemas, marah, hingga rasa bersalah.

Kondisi ini kemudian akan membuat seseorang mengalami gangguan tidur, tidak terkecuali dysania. Jika tidak juga membaik, tak ada salahnya berkonsultasi dengan tidur.

Ilustrasi Tidur (Pexels.com/Wiphop Sathrawirawong)
Ilustrasi Tidur (Pexels.com/Wiphop Sathrawirawong)

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur terdiri akan berbagai jenis, salah satunya membuat Anda kesulitan berdiri meninggalkan kasur. Kondisi ini dapat mengganggu produktivitas Anda, jadi akan lebih baik jika segera mengatasinya. Dokter mungkin akan memberi Anda obat untuk dikonsumsi dan menyarankan olahraga rutin.

Bagaimana cara untuk mengatasi dysania?

Satu hal yang perlu Anda ingat saat melihat kasur adalah tempat tersebut hanya berfungsi sebagai tempat istirahat dan berhubungan intim. Jadi, hindari untuk bekerja atau makan di sana.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi dysania.

  • Membuat jadwal tidur yang konsisten, termasuk jam bangunnya. Usahakan untuk tidur selama 7–9 jam sehari.
  • Ciptakan suasana tidur yang berkualitas seperti mematikan lampu dan sumber suara.
  • Lakukan relaksasi sebelum tidur seperti membaca, meditasi, atau mandi.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI