Suara.com - Fuji disebut masih mengalami trauma akan kejadian meninggalnya sang kakak, Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel pada 2021 lalu. Akibatnya saat perayaan ulang tahun ke 20 kemarin, Fuji terlihat sedih dan sempat menangis.
"Sebenarnya dari awal dia tidak ingin mengadakan (acara) ulang tahun untuk tahun ini. Karena momen ulang tahunnya, abangnya berangkat ke sana (Surabaya), di situlah terjadi kecelakaan," kata Haji Faisal, mengutip Intens Investigasi yang diunggah pada Kamis (3/11/2022).
Oleh sebab itu, tahun ini artis dengan nama lengkap Fujianti Utami ini tidak mau merayakannya karena masih trauma. Namun, para penggemar tetap meminta Fuji untuk tetap merayakan hari ulang tahunnya itu.
"Karena trauma itulah dia tidak ingin mengadakan acara ulang tahun sebenarnya. Cuma karena banyaknya desakan, dari para fans, atau pun dari para krunya, maka kami tetap mengadakan," sambung Haji Faisal.
Baca Juga: Mengenang Satu Tahun Kepergian Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah, Haji Faisal Tulis Pesan Haru
Trauma karena sebuah peristiwa seperti yang dialami Fuji pada dasarnya bukanlah hal mudah. Hal ini membutuhkan waktu untuk bisa benar-benar menghadapi trauma yang dialaminya.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk menghadapi trauma yang dialami. Melansir laman Counselling Matters, terdapat beberapa cara untuk menghadapi trauma yang dialami, di antaranya sebagai berikut.
Terima emosi dan trauma yang dialami
Pada kenyataannya, menerima trauma yang dialami adalah hal wajar. Penting untuk seseorang menerima perasaan yang dimilikinya. Hal tersebut juga yang menjadi kunci seseorang mengetahui bagaimana cara mengatasi perasaan yang dirasakan. Dengan menerima perasaan tersebut, ini menjadi proses penyembuhan untuk diri sendiri.
Lakukan rutinitas setiap hari
Baca Juga: Setahun Kematian Bibi Ardiansyah, Haji Faisal Ngaku Masih Rasakan Kehadiran Sang Anak
Selain menerima perasaan yang dimiliki, dengan tetap melakukan rutinitas harian akan sangat membantu mengalami trauma. Hal ini akan membuat orang tersebut fokus dengan apa yang dikerjakannya sehingga perasaan trauma akan menghilang.
Beri ruang untuk diri sendiri
Memberikan ruang untuk diri sendiri juga menjadi hal yang dapat dilakukan. Setelah melakukan rutinitas harian, memberi ruang untuk sendiri dan menikmati hari menjadi hal baik untuk perasaan. Meskipun terkadang kembali mengingat trauma itu, memberi diri ruang akan membuka penerimaan agar bisa menghadapi kejadian yang dialami.
Tetap berhubungan dengan orang lain
Tetap terhubung dengan orang lain akan menjadi hal yang sangat penting untuk menghadapi trauma. Hal ini karena orang tersebut akan merasa mendapat dukungan untuk menghadapi trauma yang dialaminya. Meski demikian, fokus pada orang yang benar-benar dipercaya seperti keluarga, teman dekat, kerabat, komunitas agama, dan lain-lain.
Ketahui jika tidak semuanya bisa dilakukan
Seseorang yang mengalami trauma sangat penting untuk mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan. Di sisi lain, terdapat beberapa hal yang juga tidak bisa dilakukan, misalnya mengubah kejadian yang membuatnya trauma. Dengan begitu, ia akan bisa menerima situasi yang dialaminya.
Buat pengakuan sekaligus menerima trauma
Jika trauma dialami karena kecelakaan, atau kekerasan, hal ini dapat dilakukan dengan mengakui dan menerima trauma yang dialaminya. Hal ini bisa dilakukan dalam rangka memperingati kejadian buruk yang dialami. Dalam peringatan tersebut, yakinkan juga bahwa diri sudah menerima segala hal yang terjadi dan menjadi penutup traumanya.
Minta bantuan profesional
Meminta bantuan profesional juga menjadi opsi yang dapat dipilih. Ahli profesional akan lebih mengetahui bagaimana cara menghadapi trauma yang dialami. Oleh sebab itu, meminta bantuan ahli profesional akan memberikan dampak baik untuk bisa menghadapi trauma.