Kopi Starbucks Diduga Mengandung Bahan Berbahaya, Dianggap Tak Sesuai Dengan Klaim

Kamis, 03 November 2022 | 19:00 WIB
Kopi Starbucks Diduga Mengandung Bahan Berbahaya, Dianggap Tak Sesuai Dengan Klaim
Ilustrasi logo Starbucks (Entrepreneur.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar kurang sedap menghampiri gerai kopi ternama, Starbucks. Sebuah keluhan dilayangkan oleh perusahaan yang menjual kopi antioksidan tinggi asal Carolina Utara, Puroast.

Keluhan tersebut diajukan pada Divisi Perlindungan Konsumen Departemen Kehakiman Carolina Utara pada akhir bulan lalu. Dalam keluhannya, perusahan ini menemukan bila variasi biji kopi French Roast Whole Bean Starbucks memiliki kandungan nutrisi yang melebihi ambang batas dibanading biji murni lain yang dijual di supermarket.

Pengujian laboratorium independen menemukan bila varian dark roast tersebut memiliki kalium 13% lebih banyak dibandingkan milik Dunkin Donuts atau Lavazza. Kandungan ini sayangnya tidak diumumkan dalam daftar bahan baku atau nutrisi mereka sehingga berpotensi untuk merugikan pelanggan.

Varian biji kopi starbucks yang diduga mengandung kalium berlebih (web/starbucks)
Varian biji kopi starbucks yang diduga mengandung kalium berlebih (web/starbucks)

"Temuan ini hanya bisa terjadi bila dengan sengaja menambahkan kalium ke dalam kopi selama proses produksi Starbucks," tulis laman pengaduan tersebut seperti dikutip dari NYpost.

Baca Juga: Intip Keunikan Gerai Starbucks Pertama di Dunia, Jual Kopi Asli Indonesia hingga Barista Saling Lempar

Selain itu, adanya temuan kandungan ini bertentangan dengan label Starbucks yang mengklaim bila kopi mereka terbuat dari 100% kopi Arabika. Terdapat dugaan bila penambahan kadar kalium ini digunakan agar rasanya tidak begitu pahit dan asam ketika diseduh.

Konsumsi kalium yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang merugikan seperti hiperkalemia dan dalam kasus ekstrem dapat menyebabkan serangan jantung.

Selain itu konsumsi kalium tinggi juga bisa menyebabkan masalah bagi penderita penyakit ginjal lantaran organ tersebut kesulitan menghilangkan kelebihan unsur tersebut dari aliran darah.

Menurut perwakilan Puroast, David Puryear tindakan yang dilakukan oleh Starbucks ini berbahaya. Bahan apapun yang ditambahkan pada makanan atau minuman selama produksi terutama bila memiliki potensi resiko kesehatan haruslah dinyatakan dalam label.

Sementara itu pihak Starbucks telah menolak klaim yang dilakukan Puroast. Sembari menunggu kasus ini berjalan mereka bersikeras bahwa telah mematuhi persyaratan pelabelan oleh BPOM Amerika Serikat.

Baca Juga: Mendadak Pamer Minum Kopi Starbucks, Wanita Ini Justru Berakhir Kena Skak Mat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI