Suara.com - Dunia saat ini sedang dibayangi resesi ekonomi, ini karena inflasi, suku bunga tinggi, hingga lambatnya laju pertumbuhan ekonomi yang membuat resesi global semakin nyata.
Meski begitu, Indonesia disebut-sebut lebih kuat dari negara lain dalam menghadapi resesi ini. Tapi tidak dipungkiri kondisi ini akan berdampak pada masyarakat, seperti adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga kenaikan bahan pokok.
Tapi tenang masyarakat tidak perlu panik, karena menurut General Manager Kredivo, Lily Suriani ada 5 cara cerdas hadapi resesi yang bisa dilakukan, seperti berbagai berikut:
1. Siapkan Dana Darurat
Baca Juga: Ekonomi Indonesia pada 2023 Diprediksi Aman dari Resesi Asal Pemerintah Mau Beri Bantuan
Dana darurat merupakan instrumen penting yang dapat dimanfaatkan apabila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
Besaran dana darurat yang dimiliki minimal sejumlah 3 kali pengeluaran bulanan bagi yang masih berstatus lajang dan minimal sejumlah 6 kali pengeluaran bulanan bagi yang telah berkeluarga.
2. Berbelanja Sesuai Kebutuhan
Belanja konsumsi masyarakat memiliki peran penting bagi kondisi perekonomian nasional karena akan berdampak pada roda perekonomian yang dapat terus berputar.
Oleh karena itu, tetaplah belanja barang sesuai dengan kebutuhan, terutama yang bersifat pokok dan penting.
Baca Juga: Ritel Optimis Tetap Catat Kinerja Positif Meski Ada Ancaman Krisis, Ini Alasannya
3. Cerdas Berinvestasi
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, masyarakat tetap dapat berinvestasi namun dengan memperhatikan jenis instrumen investasi.
Instrumen yang berisiko rendah dan mudah dicairkan, seperti reksa dana pasar uang ataupun surat berharga negara (SBN) dapat menjadi pilihan yang cenderung aman dalam kondisi saat ini.
4. Amankan sumber penghasilan
Di tengah maraknya fenomena PHK yang tengah terjadi, penting bagi masyarakat untuk dapat mempertahankan sumber penghasilan yang dimiliki.
Oleh karena itu, apabila tidak ada permasalahan yang mendesak, maka usahakan untuk tidak resign dari tempat kerja saat ini. Bahkan apabila memungkinkan, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah sumber penghasilan.
5. Susun Skala Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas diperlukan agar dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan serta mengetahui kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.
Dalam menghadapi kondisi saat ini, membeli kebutuhan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan akan mendukung dalam menyehatkan cashflow Anda.
Anda dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tetap memastikan cashflow tetap terjaga dan terkontrol.