Suara.com - Buntut dari cuitan Kanye West mengenai antisemitism atau kebencian pada Yahudi semakin bercabang. Dikabarkan dirinya menerima pembatalan kerjasama dengan sejumlah merek ternama seperti Adidas, Balenciaga, Vogue dan masih banyak lainnya.
Pemutusan kerja ini tentunya merembet pada jumlah pemasukkan yang diterima oleh mantan suami Kim Kardashian tersebut. Bahkan menurut kabar terbaru, Forbes telah mendepak Kanye dari daftar miliarder dunia lantaran penghasilannya menurun tajam.
Mengetahui kabar mengejutkan ini, fans musisi berusia 45 tahun tersebut tidak tinggal diam. Melansir dari laman Page Six, sekumpulan fans Kanye melakukan penggalangan dana online agar idola mereka tetap berada dalam daftar miliuner terkaya dunia.
Penggalangan dana ini dilakukan melalui aplokasi GoFundMe dengan judul 'Jadikan Kanye West Seorang Miliarder Lagi' . Target penggalangan dana ini pun tak main-main.
Baca Juga: Akun Kanye West Bisa Dipulihkan Usai Elon Musk Resmi Beli Twitter
Mereka menargetkan angka sekitar 1 miliar USD atau setara dengan Rp15 triliun. Jumlah ini dirasa cukup untuk membuat nama Kanye kembali berada dalam daftar miliarder.
Sayangnya tindakan para fans ini justru menuai tanggapan tak terduga dari publik. Setelah penggalangan dana dilakukan, muncul berbagai macam peniru yang mempromosikan diri mereka sendiri agar bisa menjadi miliarder.
Alhasil GoFundMe perlu bekerja keras untuk menghapus para peniru tersebut. Kabar buruk lainnya, laman dukungan untuk Kanye juga ikut terhapus dan hanya berhasil mengumpulkan uang sebanyak 5 dollar atau setara dengan Rp78 ribu saja.
Dukungan ini menurun drastis dari sebelumnya. Kala itu di tahun 2016, fans Kanye pernah melakukan penggalangan dana untuk sang musisi lantaran saat itu idola mereka diketahui berhutang sejumlah 53 juta dollar atau Rp829 Juta.
Ketika dukungan telah melebihi batas, Kanye justru menolak bantuan dari para fans tersebut dan memilih untuk mendonasikan uang yang terkumpul pada badan amal musik, Notes for Notes.
Baca Juga: Apple Music Hapus Playlist Kanye West, Usai Kontroversi Antisemitisme