Mengenal Tradisi Mitoni yang Digelar Adipati Dolken dan Canti Tachril

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 02 November 2022 | 12:57 WIB
Mengenal Tradisi Mitoni yang Digelar Adipati Dolken dan Canti Tachril
Mengenal Tradisi Mitoni - Potret Tradisi Mitoni Adipati Dolken dan Canti Tachril. (Instagram/rtachril)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan Adipati Dolken dan Canti Tachril kini tengah menunggu kelahiran sang buah hati. Keduanya akan menjadi orang tua dan menyelenggarakan acara mitoni mengingat usia kandungan Canti Tachril menginjak usia 7 bulan. Lalu apa itu tradisi mitoni? Simak ulasannya berikut ini.

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, mitoni merupakan tradisi dalam budaya Jawa dengan melaksanakan upacara pada bulan ketujuh masa kehamilan pertama seorang perempuan. Tujuan dari upacara mitoni ini adalah agar janin dalam kandungan dan ibu yang mengandung senantiasa diberikan keselamatan.

Mitoni berasal dari kata “am” yang berarti melaksanakan dan “pitu” yang berarti hitungan ketujuh. Dari kata tersebut digabung menjadi “amitoni” atau yang disingkat menjadi “mitoni”.

Meskipun zaman telah berkembang, tradisi ini banyak ditemui pada masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Pedangdut Nella Kharisma Umumkan Kehamilan Anak Kedua

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, istilah tujuh bulanan ini dikenal dengan istilah “mitoni”, sementara di Jawa Timur dikenal sebagai “tingkeban” atau “patet kadhungan” dari Madura serta “nujuh-bulan” yang ada di Jawa Barat.

Prosesi Upacara Mitoni

Adapun beberapa prosesi yang dilaksanakan pada upacara mitoni. Pertama, tradisi ini dimulai dengan siraman pada siang hari. Hal ini karena siang hari dipercaya sebagai waktu para bidadari turun dari kayangan untuk mandi. 

Setelah itu, prosesi brojolan atau memasukkan telur ke dalam jarik calon ibu dan kemudian diikuti dengan pemotongan tali letrek sebagai simbol membuka jalan lahir. Kemudian, dimasukkannya kelapa gading muda atau yang dikenal sebagai cengkir gading ke dalam sarung di atas perut ibu.

Sang ibu juga akan melakukan prosesi ganti pakaian sebanyak tujuh kali dengan pakaian kemben atau kain jarik dengan tujuh motif yang berbeda. Tujuh motif kain tersebut lembangkan tujuh bulan dan harapan bagi sang buah hati. Adapun tujuh kain tersebut yang memiliki makna yang berbeda-beda, antara lain:

Baca Juga: Usia Kandungan 5 Bulan, Intip Lagi Momen Seru Nella Kharisma Umumkan Kehamilan Kedua Pada Sang Suami

  1. Sidomukti (Kebahagiaan)
  2. Sidoluhur (Kemuliaan)
  3. Semen Rama (Agar cinta kedua orang tua bertahan selamanya)
  4. Udan Iris (Agar kehadirannya menyenangkan untuk orang di sekitarnya)
  5. Cakar Ayam (Kemandirian)
  6. Kain lurik bermotif lasem (Kesederhanaan)

Setelah prosesi tersebut selesai, acara ditutup dengan berjualan rujak dan makan bersama. Tradisi ini masih diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi demi menjaga warisan nenek moyang dan melestarikannya.

Demikian ulasan singkat mengenai tradisi mitoni yang dilakukan oleh pasangan Adipati Dolken dan Canti Tachril untuk menyambut tujuh bulan kandungan. Semoga informasi di atas dapat memberi Anda wawasan baru dan mengenal tradisi mitoni.

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI