Selain Halloween Itaewon, Ini Sederet Pesta yang Berujung Maut Menelan Banyak Nyawa

Selasa, 01 November 2022 | 18:16 WIB
Selain Halloween Itaewon, Ini Sederet Pesta yang Berujung Maut Menelan Banyak Nyawa
Seorang pria menuangkan segelas minuman beralkohol sebagai penghormatan kepada para korban dalam tragedi Itaewon di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). [Anthony WALLACE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi halloween Itaewon masih menjadi perbincangan hangat hingga kini. Peristiwa yang terjadi di distrik yang terkenal dengan kehidupan malamnya itu berujung menewaskan setidaknya lebih dari 150 orang karena saling berdesakan di gang kecil.

Bahkan, tragedi itu juga turut menewaskan aktor Lee Ji Han yang saat itu sedang berusaha menyelamatkan nyawa seorang gadis kecil. Berdasarkan laporan, banyak orang yang tewas di Itaewon karena mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Sebagian besar korban yang tewas berusia 20-an tahun. 

Tragedi Itaewon itu mengingatkan bahwa sebelumnya ada banyak pesta lain yang berujung maut. Berikut sederet pesta yang berujung maut hingga menelan banyak nyawa.

1. Konser John Davidson (1977)

Baca Juga: Calon Perawat Ini Tewas dengan Organ Tubuh yang Rusak Parah di Tragedi Itaewon

Selain Tragedi Itaewon, sebanyak 165 orang tewas dalam konser John Davidson yang berlangsung pada 1977. Konser tersebut berlangsung di Southgate, Kentucky, Amerika Serikat.

Saat itu terjadi kebakaran dalam konser John Davidson. Ratusan orang terperangkap dalam api dan asap saat berusaha keluar bersamaan.

2. Festival Tradisional Oromo Irreecha (2016)

Festival Tradisional Oromo Irreecha yang berlangsung pada 2 Oktober 2016 itu menewaskan 52 orang. Saat itu, telah berlangsung bentrokkan massa dan polisi selama festival berlangsung dan menyebabkan pertikaian.

3. Firework Party di Pantai Gading (2013)

Baca Juga: Salah Satu Korban Tewas di Tragedi Itaewon Mengalami Kerusakan Organ Tubuh yang Parah

Sebanyak 60 orang tewas terinjak-injak saat kerumunan mencoba meninggalkan distrik Plateau di Pantai Gading, Abidjan. Kerumunan orang tersebut bermaksud pergi setelah menghadiri pesta kembang api tahun baru.

4. Festival Keagamaan di India (2013)

Festival Keagamaan yang berlangsung di dekat kuil di distrik Datia, Madhya Pradesh, India tengah itu pun menjadi peristiwa yang menyedihkan. Pasalnya, sebanyak 115 orang tewas karena terinjak-injak dan tenggelam. Selain itu, sebanyak 110 orang terluka.

5. Konser Oakland California (2016)

Konser Oakland California yang berlangsung pada 2016 itu merupakan tragedi yang sangat memilukan bagi penontonnya. Sebanyak 36 orang tewas setelah terjebak api. Pasca penyelidikan, hasil temuan yakni bahwa bangunan tersebut tidak memiliki fitur keselamatan seperti alarm asap dan pintu keluar gudang yang diblokir.

6. Festival Musik Techno Love Parade (2010)

Festival tersebut hanya untuk 700.000 hingga 800.000 peserta. Namun, lokasi acara tambahan harus dibuka untuk mengakomodasi peserta yang terus bertambah.

Penonton dalam Festival Musik Techno Love Parade di Duisburg, Jerman itu pun berjumlah lebih dari 1,4 juta orang. Lonjakan jumlah penonton itu pun menyebabkan 21 orang tewas dan sekitar lebih dari 500 orang luka-luka.

7. Konser Great White (2003)

Konser di klub malam The Station di West Warwick, Rhode Island pun menyisakan duka. Sebanyak 100 orang tewas dan lebih dari 200 mengalami luka-luka. Band Great White itu dijadwalkan tampil di tempat yang penuh sesak dan kembang api yang dinyalakan menyebabkan kebakaran besar.

Kebakaran tersebut membuat kerumunan berusaha melarikan diri dengan cepat. Banyak orang menghirup asap hitam.

Pemilik klub bernama Jeffrey dan Michael Derderian bersaudara serta manajer tur band Daniel Biechele yang menyalakan kembang api pun menjadi terdakwa. Mereka didakwa pembunuhan tidak sengaja.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI