Suara.com - Kawasan Itaewon, sudah sejak lama menjadi salah satu wilayah yang dikenal oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Baru-baru ini dikejutkan dengan tragedi menyedihkan malam Halloween di Itaewon yang menewaskan 149 korban jiwa akibat berdesak-desakan.
Tragedi kerumunan di malam Halloween tersebut terjadi tepat pada hari Sabtu malam, 29 Oktober 2022.
Sebagian besar korban diketahui berusia 20-an yang terdiri dari remaja dan juga dewasa.
Baca Juga: Polisi Selidiki Sekelompok Orang Diduga Provokator Aksi Dorong Penyebab Tragedi Itaewon
Momen tersebut menjadi perayaan Halloween perdana setelah 2 tahun lebih ditutup oleh pemerintah Korea Selatan sebab merebaknya pandemi virus Corona Covid-19.
Korban tewas di perayaan Halloween Itaewon diketahui meninggal dunia akibat sesak nafas hingga serangan jantung akibat berdesak-desakan.
Terlepas dari tragedi memilukan tersebut, Itaewon ternyata dikenal juga sebagai pusat wisata yang tinggi akan toleransi dan keberagaman.
Di wilayah Itaewon, orang-orang dapat dengan mudah menemui jajanan halal dengan mudah.
Terlebih dikutip dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, di Itaewon terdapat Seoul Central Mosque atau Masjid Pusat Seoul.
Baca Juga: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Itaewon? Pesta Halloween yang Berujung Petaka
Para turis yang melancong pada malam hari mengatakan, suasana kota ini mirip dengan daerah wisata di Seminyak, Bali.
Tak perlu khawatir bagi para turis Indonesia, di sepanjang jalan Itaewon banyak menjajakan makanan Indonesia, dan tentunya halal.
Bagi turis yang sering tersesat dalam perjalanan, tak usah risau, di kota ini ada pemandu wisata yang dapat memandu berkeliling.
Pemerintah Korea Selatan telah memberikan layanan pemandu wisata gratis, khusus untuk para pelancong di Kota Itaewon.
Meskipun kota ini dipenuhi nuansa islami, warga lokal Itaewon tetap menjalani tradisi aturan berpakaian, aturan pernikahan, dan makanan.
Makanan khas Korea yaitu Kimchi, makanan fermentasi dari sayuran ini masih menjadi makanan favorit di Kota Itaewon.