6. Dapat membuat anak menjadi jahat
Perayaan Halloween dinilai dapat membuat seorang anak tidak bisa mengevaluasi diri sendiri. Bahkan, hal ini membuat anak tidak merasa jika dirinya dikenali dan diamati orang lain. Studi menemukan bahwa anak-anak bertopeng antara 9 dan 13 lebih mungkin untuk mengambil permen dalam jumlah besar dibandingkan yang tidak bertopeng. Hal ini yang dapat memicu anak untuk menjadi jahat.
7. Menjadi waktu untuk mencari pasangan
Dikatakan, perayaan Halloween juga menjadi waktu untuk mencari pasangan. Pada tahun 1700-an, koki Irlandia akan mengubur cincin di salah satu hidangan mereka dengan harapan siapapun yang menemukannya akan menemukan cinta sejati di tahun mendatang. Sementara itu, pada perayaan ini, wanita muda juga akan melemparkan kulit apel ke atas bahu mereka pada Halloween dengan harapan bahwa kulit apel akan mengeja inisial calon suami mereka.