Suara.com - Perayaan Halloween menjadi perhatian setelah banyaknya selebriti yang membuat pesta dengan mengenakan berbagai kostum unik dan menyeramkan mulai dari Cinta Laura, Rachel Vennya, Awkarin, Titi Kamal, dan lain-lain. Yuk simak fakta Halloween berikut ini!
Halloween memang menjadi sebuah pesta yang dirayakan pada akhir Oktober, khususnya tanggal 31. Pada perayaan ini orang-orang nantinya mengenakan berbagai kostum unik bahkan menyeramkan yang dimaksudkan agar para hantu melihat dirinya merupakan bagian dari mereka.
Rupanya, di balik Halloween yang diadakan setiap tahun secara meriah di beberapa negara, terdapat berbagai fakta unik dan menyeramkan dibalik perayaan satu ini. Melansir laman Hellogiggles, berikut beberapa fakta unik dan menyeramkan tentang Halloween.
1. Halloween merupakan perayaan orang mati
Baca Juga: 5 Rumor Penyebab Tragedi Halloween Itaewon, Nessie Judge Beri Penjelasan
Dikatakan Halloween ada pada 2.000 tahun lalu di mana bangsa Celtic Kuno merayakan Samhain pada 1 November. Festival ini ditujukkan untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Perayaan ini juga dipercaya dapat menjaga roh-roh mereka. Namun, setiap tanggal 31 Oktober terdapat penghalang hidup dan mati yang membuatnya melemah sehingga mereka meninggal kembali.
Dalam perayaan, seseorang akan meletakkan berbagai makanan dan anggur untuk mengusir hantu sebelum Samhain dirayakan. Orang-orang mengenakan kostum hantu agar roh melihatnya seperti orang yang telah meninggal juga.
Pada abad ke-8, gereja Kristen mengadopsi Samhain dan mengubahnya menjadi All Saints' Day dan All Hallows' Eve. Perayaan ini dilakukan pada malam sebelumnya sehingga disebut istilah Halloween.
2. Banyak takhayul mengenai Halloween
Halloween sendiri tidak lepas dari cerita-cerita menyeramkan. Dikatakan melawan tangga, cermin yang pecah, serta adanya kucing hitam dapat memberikan tanda kurang baik. Dalam cerita lainnya, ketika seseorang melihat kelelawar terbang, itu menjadi tanda ada roh atau hantu di orang yang melihatnya.
Baca Juga: Dunia Hari Ini: Kerumunan yang Mematikan di Korsel dan Kongo
Jika kucing hitam mengeong di jendela atau teras rumah, itu dapat menandakan sebagai kematian dalam keluarganya. Sementara itu, ketika Halloween lalu mendengar langkah kaki di belakang, seseorang diminta untuk tidak melihatnya. Hal tersebut dipercaya bahwa orang mati sedang mencoba berada di sisinya.
Tidak hanya itu, dikatakan jika seseorang menahan napas saat berkendara di dekat kuburan, roh jahat tidak bisa masuk ke tubuh.
3. Topeng Samhain yang dipakai bangsa Celtic kuno berasal dari kulit hewan mati
Pada saat dulu, topeng Samhain yang dikenakan terbuat dari kulit hewan yang disembelih. Pada tahun 2008, National Geographic News berbicara seorang profesor studi Celtic di Universitas St. Francis Xavier Kanada, Ken Nilsen mengatakan bahwa Celtic kuno dan banyak budaya kuno lainnya - akan menggunakan bagian-bagian hewan dalam ritual dan pengorbanan.
4. Trick-or-Treating berasal dari "souling"
Di Inggris kuno, biasanya orang miskin akan meminta kue jiwa. Jika warga kelas atas setuju untuk memberikan kue jiwa tersebut kepada orang yang membutuhkan, penerima akan berdoa untuk jiwa kerabat pemberi yang telah meninggal.
Namun, di periode Abad Pertengahan, orang-orang muda akan menipu atau trick or treat seperti yang saat ini dikenal. Anak-anak akan berdandan dan bernyanyi, menari, atau membacakan puisi untuk menerima, makanan, anggur, atau uang dari orang lain.
5. Jack-o'-lanterns mewakili lentera dari semangat yang hilang dari Stingy Jack
Seperti yang diketahui, Jack-o’-lanterns merupakan labu oranye yang diukir membentuk wajah sehingga menjadi ciri khas saat perayaan Halloween. Rupanya, labu oranye ini juga memiliki sejarah sendiri.
Menurut cerita rakyat Irlandia kuno, Stingy Jack duduk untuk berbagi minuman dengan Iblis. Jack dan iblis memiliki sebuah kesepakatan. Namun, karena kesepakatannya dengan Iblis, Tuhan tidak mengizinkan Jack masuk surga, dan Iblis berjanji untuk tidak mengambil jiwa Jack.
Iblis lalu memberi Jack batu bara yang menyala untuk menerangi jalannya. Jack memasukkan mantel itu ke dalam lobak berukir, dan dari situlah jack-o'-lantern berasal.
6. Dapat membuat anak menjadi jahat
Perayaan Halloween dinilai dapat membuat seorang anak tidak bisa mengevaluasi diri sendiri. Bahkan, hal ini membuat anak tidak merasa jika dirinya dikenali dan diamati orang lain. Studi menemukan bahwa anak-anak bertopeng antara 9 dan 13 lebih mungkin untuk mengambil permen dalam jumlah besar dibandingkan yang tidak bertopeng. Hal ini yang dapat memicu anak untuk menjadi jahat.
7. Menjadi waktu untuk mencari pasangan
Dikatakan, perayaan Halloween juga menjadi waktu untuk mencari pasangan. Pada tahun 1700-an, koki Irlandia akan mengubur cincin di salah satu hidangan mereka dengan harapan siapapun yang menemukannya akan menemukan cinta sejati di tahun mendatang. Sementara itu, pada perayaan ini, wanita muda juga akan melemparkan kulit apel ke atas bahu mereka pada Halloween dengan harapan bahwa kulit apel akan mengeja inisial calon suami mereka.