Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno turut menyampaikan duka cita atas peristiwa perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Perayaan tersebut berubah menjadi tragedi akibat adanya desak-desakan yang menyebabkan lebih dari 150 orang meninggal dunia.
"Kami sangat berduka akan terjadinya korban duka di Korea, di mana lebih dari 153 para pengunjung di festival Halloween tersebut harus kehilangan nyawanya," kata Sandi ditemui di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Sandi menyebut kalau peristiwa tersebut sebagai bencana karena telah merenggut ratusan nyawa.
"Ini sebuah bencana dan atas nama Kemenparekraf dan bangsa Indonesia, Saya dan jajaran mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada saudara-saudara kita di Korea," kata Sandi.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap 50 Desa Wisata Peraih Penghargaan dari Kemenparekraf
Dari peristiwa tersebut, Sandi mengingatkan agar penyelenggara acara selalu memperhatikan keamanan pengunjung. Pemerintah telah mengeluarkan standar wisata barj dengan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability). Pihak penyelenggara diminta selalu patuhi standar tersebut.
"Mari kita jaga event kita agar terkelola dengan baik kapasitasnya dan agar mematuhi CHSE, safety-nya ini yang harus kita garis bawahi," ucapnya.
Korban tewas tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan tercatat sebanyak 153 orang. Data dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan dalam laporannya pada Minggu (30/10), korban jiwa terdiri dari 56 lali-laki dan 97 perempuan.
Rentang usia remaja sebanyak 4 orang, usia 20-an 95 orang, usia 30-an 32 orang, usia 40-an 9 orang, dan 13 orang belum diidentifikasi.
Pada Minggu pukul 17.00 waktu setempat, jumlah korban luka meningkat menjadi 133 orang, 37 di antaranya terluka parah.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea mengatakan bahwa personel militer juga ada yang menjadi korban tewas dan korban luka-luka dalam tragedi tersebut. Dengan rincian tiga personel militer tewas dan empat personel militer luka-luka dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Tercatat pula 26 warga asing dari 14 negara tewas dalam keramaian yang terjadi Sabtu di Itaewon tersebut. Kementerian mengatakan 15 orang asing lainnya terluka. Sebagian besar dari mereka telah kembali ke rumah, sementara enam masih dirawat di Korea Selatan.