Suara.com - Heboh di Twitter cuitan tentang suku Dayak disebut terbagi dua yakni suku Dayak asli dan suku Dayak medsos (media sosial).
Fenomena ini berasal dari cuitan Pegiat Medsos, Helmi Felis yang menuliskan adanya suku Dayak medsos yang selalu mendukung Presiden Jokowi memindahkan ibu kota Indonesia.
Ditambah Helmi menyematkan kabar, adanya suku Dayak yang tidak setuju pemindahan ibu kota, yang membuat sebanyak warganet mencuit suku Dayak lebih dari 15,4 ribu kali.
"Ada Dayak asli ada Dayak medsos, Dayak asli peduli lingkungannya, kalau Dayak medsos apapun keputusan Jokowi pasti setuju, yang kemarin setuju IKN itu Dayak medsos," ungkap @HelmiFelis_ dikutip suara.com, Jumat (28/10/2022).
Polemik ini membuat banyak netizen mencari tahu tentang suku Dayak, salah satunya tradisi adat suku Dayak yang menarik untuk disimak dan diketahui.
Berikut ini 3 tradisi suku Dayak, mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud):
1. Naik Dango atau Gawai Dayak
Gawai Dayak adalah upacara adat masyarakat kalimantan Barat atau Dayak Kanayatn yang dilakukan dari daerah Kabupaten Landak, Kabupaten Pontianak, hingga Kabupaten Sanggau untuk mensyukuri hasil panen padi yang melimpah.
Upacara ditandai dengan menyimpan seikat padi yang baru selesai di panen di dalam dango (lumbung padi) oleh setiap kepala keluarga masyarakat Dayak yang bertani atau berladang.
Baca Juga: Sosok Isran Noor, Gubernur Kaltim yang Berkelakar Sebut Bisa Pendek Umur Jika Tolak IKN
Padi yang disimpan di dalam Dango nantinya akan dijadikan bibit padi untuk ditanam bersama-sama dan sisanya menjadi cadangan pangan untuk masa-masa paceklik. Selanjutnya, menimang padi dan diikuti dengan pemberkatan padi oleh ketua adat.