Suara.com - Makeup remover wipes atau tisu pembersih wajah menjadi solusi praktis untuk menghapus riasan. Berbentuk lembaran dan sekali pakai memudahkan penggunanya yang malas mencuci muka dengan air.
Namun ada alasan kenapa seseorang perlu berhenti menggunakannya. Sebab, makeup remover wipes ini mengerikan bagi lingkungan.
"Masalah lingkungan terbesar dengan tisu pembersih riasan adalah volumenya yang tipis," kata Diana Felton, MD, ahli toksikologi negara bagian di Departemen Kesehatan Hawaii, dikutip dari Real Simple.
"Satu kelompok memperkirakan bahwa 20 juta pon tisu sekali pakai (termasuk tisu bayi dan tisu desinfektan) dibuang setiap hari di AS. Banyak tisu dibuang di tempat pembuangan sampah, dan meskipun ada klaim sebaliknya, sebagian besar tidak dapat terurai secara hayati dan tidak tidak cepat rusak, menciptakan terlalu banyak sampah untuk ditampung di tempat pembuangan sampah kami," jelasnya.
Baca Juga: Indonesia Hasilkan 175.000 Ton Sampah Tiap Hari, Sebagian Besarnya Sampah Rumah Tangga
Lebih buruknya adalah bahwa beberapa produk dibungkus secara individual dengan plastik, yang hanya akan menggandakan sampah.
Belum lagi bagi mereka yang suka membuang tisu ke saluran pembuangan air. Padahal, tisu itu bisa terkumpul dan bergabung dengan partikel lemak, menyebabkan kotoran dan tumpahan limbah yang tidak hanya kotor tetapi juga mengekspos manusia dan satwa liar ke bakteri yang tidak sehat.
Dia menambahkan bahwa banyak tisu tidak dapat dihilangkan selama pengolahan air limbah dan berakhir di lautan dan pantai.
Tapi tenang, bagi Anda yang masih ingin menggunakan makeup remover wipes, ada alternatif lain yang tentunya lebih ramah lingkungan. Anda bisa menggunakan waslap atau kain serat kapas organik untuk membersihkan wajah.
Temukan yang benar-benar dapat dibuat kompos atau terbukti ramah lingkungan, dan jangan pernah menyiramnya ke saluran air. Namun tetap, solusi terbaik adalah melewatkan tisu (termasuk tisu pembersih) sama sekali.
Baca Juga: Demi Masa Depan, Ratu Elizabeth II Ajak Pemimpin Dunia Peduli Masalah Lingkungan