Infografis
Suara.com - Meski berprofesi sebagai publik figur, Nikita Mirzani dipastikan tidak mendapat perlakuan khusus selama ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Serang atas dugaan pencemaran nama baik.
Nikita Mirzani juga sudah ikut serta dalam kegiatan bersama warga binaan lain di Rutan Kelas IIB Serang. Salah satunya seperti kegiatan ibadah rutin yang dilakukan warga binaan Muslim seperti salat Dhuha berjamaah.
"Kayak tadi pagi, kami dapat laporan Nikita sudah melakukan aktivitas ibadah bersama teman-teman lain di blok wanita," ujar Kepala Rutan Kelas II B Serang Dody Naksabani, Rabu (26/10/2022).
![Ilustrasi salat, sholat, ibadah, berdoa. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/14/81695-ilustrasi-salat-sholat-ibadah-doa.jpg)
Selain itu, Nikita Mirzani juga hadir dalam kegiatan menyulam kotak tisu yang diagendakan pihak rutan untuk para warga binaan.
Baca Juga: Kronologi Nikita Mirzani Dilaporkan Dito Mahendra, Nikmir Terancam 5 Tahun Penjara
"Sudah ikut bikin sulaman juga sama yang lain," ucap Dody Naksabani.
Nikita Mirzani ditahan polisi atas kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Dito Mahendra.
Nikita Mirzani sempat mengamuk ketika akan ditahan di Rutan Kelas IIB Serang. Kondisinya kini kabarnya sudah bersikap lebih tenang.
Shalat dhuha termasuk salah satu dari shalat sunah yang dianjurkan bagi umat muslim. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, Rasulullah pernah menaympaikan bahwa orang yang membiasakan shalat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan.
Dikutip dari situs NU Online, hadist Rasulullah juga disampaikan bahaa orang yang rutin mengamalkan salat dhuha tidak termasuk dalam kelompok orang-orang yang lalai.
Salat di waktu pagi tiu juga dianggap sebagai sedekah, meskipun tanpa mengeluarkan materi apa pun.
“Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua raka’at,” (HR Muslim).
Shalat Dhuha biasanya dikerjakan ketika matahari sudah mulai naik seukuran tombak, atau kisaran jam 7 pagi, sampai tergelincirnya matahari. Minimal raka’at shalat dhuha adalah dua raka’at dan lebih utama dikerjakan sebanyak delapan raka’at.
