Timing yang tepat untuk resign bisa membantu Anda membangun langkah selanjutnya dengan lebih solid, sehingga tidak ada fase kosong tidak terencana yang Anda jalani.
4. Bersihkan Jejak
Membersihkan jejak dari semua perangkat kantor terkait hal yang tidak relevan dan tidak digunakan dalam aktivitas pekerjaan. Hal ini sebagai satu bentuk profesionalitas, sehingga pengganti Anda tak perlu mengetahui hal-hal yang tidak berurusan dengan pekerjaan.
Siapkan juga file untuk hand over pekerjaan bilamana Anda tak sempat melakukan hal ini pada perangkat atau orang terkait, sehingga Anda tidak serta merta meninggalkan pekerjaan Anda.

5. Jangan Lupa Beritahu Atasan
Resign merupakan hak dari karyawan, selama sesuai dengan ketentuan dalam surat kesepakatan kerja. Namun, Anda juga tak boleh lupa untuk memberitahu atasan Anda, sehingga ia dapat mempersiapkan diri mencari pengganti untuk melaksanakan pekerjaan yang Anda miliki.
Idealnya sebuah kantor menerapkan kebijakan 1 month notice untuk karyawan yang akan mengundurkan diri, sehingga perusahaan dapat mencari pengganti untuk posisi tersebut.
6. Siapkan Mental dan Tinggalkan Kesan Baik
Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah hal yang besar, dan perlu persiapan mental dan finansial yang matang. Persiapkan keduanya agar Anda tidak merasa kaget dan terjadi disorientasi pada aktivitas sehari-hari yang Anda lakukan.
Baca Juga: 5 Tahun Berkarir di Perusahaan, Wanita Ini Banting Setir Jadi Penjual Ayam, Alasannya Bikin Haru!
Selain itu, akan lebih baik jika Anda juga tidak meninggalkan kesan buruk untuk lingkungan kerja Anda yang lama, sebab nantinya mungkin saja tempat kerja baru akan meminta testimoni dari tempat kerja lama terkait performa dan perilaku Anda selama bekerja dulu.