Suara.com - Tasya Kamila harus jalani hubungan jarak jauh Jakarta - New York dengan suaminya, meski tengah hamil anak kedua. Usia kandungan perempuan 29 tahun tersebut kini telah masuk minggu ke-30 atau 7 bulan.
Tasya mengatakan kalau suaminya dipastikan bisa pulang ke Indonesia saat ia melahirkan nanti.
"Suami aku di Amerika karena lagi sekolah. Pas banget emang udah kita bikin timeline-nya perencanaan kehamilan itu pas dia lulus, berbarengan juga dengan aku lahiran," ungkap Tasya ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Mantan penyanyi cilik itu menyampaikan kalau perkiraan waktu melahirkannya antara akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023.
Baca Juga: LDR Saat Hamil, Tasya Kamila Cerita Suami Jadi Lebih Protektif Hingga Video Call 2 Kali Sehari
"Kurang lebih seminggu dia (suami) lulus, terus Insya Allah habis itu aku lahiran," lanjut Tasya.
Peran suami yang mendampingi istri saat melahirkan memang sangat penting. Memiliki seorang pendamping saat akan melahirkan bisa membantu ibu hamil siap jalani persalinan.
Ada beberapa riset yang menyatakan bahwa dengan ditemani oleh pendamping saat menjelang persalinan, ibu hamil akan merasa lebih tenang, nyaman, dan lebih lancar menjalani proses persalinan.
Dikutip dari Alodokter, tiga manfaat suami mendampingi istri melahirkan:
1. Mendukung istri secara fisik maupun emosional
Baca Juga: Tips Mempersiapkan Keperluan Calon Bayi Ala Tasya Kamila: Riset Dulu Kebutuhan Kita Apa
Ketika merasa takut dan sulit menghadapi persalinan, suami bisa meringankan keluhan istri dengan memijat atau membantunya agar bisa mendapatkan posisi nyaman saat berbaring di tempat tidur.
Tak hanya itu, dukungan emosional dari suami juga bisa meringankan rasa sakit istri selama persalinan. Dari segi emosional, istri tentu akan terbantu dengan kehadiran dan dukungan suami, seperti diberi motivasi dan kata-kata penyemangat.
Dengan dukungan itu, istri akan merasa diperhatikan dan lebih semangat berjuang melawan rasa sakit.
2. Membantu istri menyampaikan sesuatu ke dokter
Saat menghadapi persalinan, istri akan merasa nyeri dan tidak nyaman, terutama ketika kontraksi rahim terasa semakin kencang. Hal itu bisa membuatnya sulit berbicara karena kesakitan.
Dalam kondisi itu, suami bisa membantu istri untuk menjelaskan keluhannya kepada bidan atau dokter yang hendak membantu proses persalinan.
3. Mengingatkan istri untuk lebih tenang
Selama masa kehamilan, pasangan mungkin sudah mempelajari berbagai hal seputar proses persalinan atau mengikuti kelas antenatal. Namun, saat proses persalinan sudah dimulai, istri mungkin akan merasa panik atau gugup.
Saat itu peran suami untuk menemani dan mengingatkan istri agar tetap tenang. Saat melihat istri kesakitan, suami bisa mengingatkannya untuk mengatur pernapasan dan mencoba lebih tenang.