Konten Edukasi Bisa Juga Masuk FYP dan Ditonton Banyak Orang, Begini Caranya

Selasa, 25 Oktober 2022 | 11:50 WIB
Konten Edukasi Bisa Juga Masuk FYP dan Ditonton Banyak Orang, Begini Caranya
Ilustrasi TikTok - Download Lagu MP3 TikTok (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konten video di media sosial yang berkaitan tentang edukasi kerap dianggap membosankan lantaran terkesan serius. Tapi nyatanya tidak selalu begitu.

Platform video TikTok mencatat bahwa kumpulan konten edukasi bahkan telah ditonton hingga 13 miliar kali hanya dalam waktu kurang dati setahun sejak awal 2022. Hal itu terekam dalam kamoanye tagar #SerunyaBelajar yang diinisiasi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).

"Tagar Serunya Belajar telah diluncurkan sejak awal 2022. Hingga kini total sudah 13 miliar views. Banyak macam konten yang dibuat, mulai dari edukasi belajar bahasa, belajar teknologi, kecantikan  bahkan sampai finansial," kata public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia Faris Mufid dalam konferensi pers #SerunyaBelajar di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Konferensi pers #SerunyaBelajar di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (24/10/2022). (Suara.com/Lilis Varwati)
Konferensi pers #SerunyaBelajar di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (24/10/2022). (Suara.com/Lilis Varwati)

Menurut Faris, angka tersebut menjadi bukti kalau konten edukasi juga bisa viral dan masuk dalam FYP atau for your page. Hanya saja kunci lainnya, Faris mengungkapkan kalau kreator sendiri harus mau konsisten untuk membuat konten menarik dan sesuai minatnya. 

Baca Juga: Heboh, Akun Twitter Askrlfess Bongkar Scandal Seleb TikTok Inisial CS, Diduga Clara Shinta Sebagai Simpanan Pejabat

"Buat kita konsisten is the king, gimana kita pikirkan kontennya. Karena peluangnya sudah ada lewat hastag serunya belajar. Tinggal gimana terus mengasah bikin kinten, terus improve, belajar dari kreator lain juga. Karena kita terus belajar, jadi kita tahu mana yang cocok sebagai kreator. Aku gak mikir views, FYP, yang perlu ditekankan adalah konsisten," tuturnya.

Plt Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kemendikbud Ristek Anang Ristanto menambahkan bahwa kampanye serunya belajar yang kembali dilanjutkan kali ini sekaligus memanfaatkan momentum sumpah pemuda pada 28 Oktober mendatang.

Kemendikbud Ristek juga bermaksud untuk menyampaikan kalau makna belajar tidak harus selalu di sekolah dan mempelajari materi akademis. Lewat konten di media sosial justru para siswa bisa belajar banyak hal lain yang bisa mengasah bakat dan minat mereka.

"Kita harus terus belajar. Jadi belajar tidak harus di sekolah, tapi bisa di mana saja harus tetap belajar, kepada siapa pun. Tidak ada ruginya kalau kita belajar. Bagi adik-adik juga sebagai pemuda harus terus berinovasi untuk pengembangan diri kita," tuturnya.

Baca Juga: Video Lawas Ariel Noah dan Cut Tari Saat Bacakan Penghargaan, Komen Netizen : Awal Terjadi Mahakarya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI