Suara.com - Hasil penelitian Auditya, dkk. (2021) yang diterbitkan International Journal of Workplace Health Management disebutkan, masalah kesehatan jiwa paling banyak dialami mahasiswa berupa kecemasan (95,4 persen).
Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen di antaranya melaporkan sampai melukai diri sendiri dan memiliki pikiran untuk bunuh diri akibat depresi.

"Depresi adalah kondisi yang tidak selalu nampak. Namun sebetulnya perlu dibantu. Karena banyak individu yang mau bangkit melawan depresi mereka, dan berhasil," ungkap Joe Irene, M.Psi., Psi. selaku Psikolog Klinis Bicarakan.id.
"Melalui bantuan orang sekitar dan profesional di bidangnya, pemulihan akan lebih efektif," lanjutnya dalam siaran rilis yang dibagikan kepada Suara.com, Senin (24/10/2022).
Hanya saja ia menyayangkan bahwa belum cukup banyak orang bisa mendapatkan konsultasi dengan profesional, seperti psikolog dan psikiater.
"Sebagai tenaga kesehatan, kami para psikolog pun perlu bantuan dari berbagai pihak untuk bekerja sama meningkatkan kesejahteraan mental," imbuhnya.
Untuk bantu meningkatkan kepedulian anak muda berani konsultasi ke profesional, start-up Vokraf bagikan voucher gratis konsultasi dengan psikolog yang bekerja sama dengan Bicarakan.id sebagai platform penyedia layanan konseling online dan offline.

Total ada 200 voucher gratis yang akan dibagikan.
"Kami berharap dengan adanya free voucher counseling ini dapat membantu mereka menemukan solusi dan mengetahui langkah yang tepat terkait kondisi kesehatan mentalnya sehingga bisa fokus memaksimalkan potensi yang ada di diri mereka," kaya CEO Vokraf Fina Silmi Febriyani.
Baca Juga: Anak Sulit Pusatkan Perhatian, Bisa Karena ADHD. Apa Itu ADHD?
Berikut cara mendapatkan voucher counseling secara offline dan online: