Suara.com - Usia kehamilan Tasya Farasya telah masuk bulan kesembilan. YouTuber kecantikan itu juga telah membagikan jenis kelamin anak keduanya yang ternyata laki-laki.
Kebahagiaan Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf sang suami serta putrinya Maryam Eliza Khair tentu akan semakin lengkap dengan kehadiran Baby Boy.
"It’s a baby BOY! Udah banyak yang nebak-nebak bener yah dari awal wkwkwkwk. Alhamdulillahhh, masya Allah tabarakallah" tulis Tasya melalui akun Instagram pribarinya beberapa hari lalu.
Tetapi, ia masih bingung lantaran putri bungsunya deolah masih belum siap menjadi kakak. Hak itu terlihat ketika Tasya dan Ayang, sapaan akrab Maryam, bermain bersama anak Ria Ricis, Moana.
Baca Juga: Bangkit dari Kubur, Kate Yup Kembali Muncul!
"Kedatengan baby moana @riaricis1795 trus kan ceritanya mau latihan ayang punya adek.. ternyata ayang masi super jealous," tulis Tasya pada unggahan lain di Instagramnya juga.
Ia mengunggah foto dirinya tengah menggendong Moana dan Ayang yang menghadap belakang kamera. Meski Ayang sudah berusia dua tahun, Tasya memang masih konsisten menyembunyikan wajah sang anak di media sosial pribadinya.
Lewat unggahan tersebut, perempuan 30 tahun itu juga memjnta saran dari para pengikutnya di Instagram tentang cara mengajarkan anak menjadi kakak.
"Bagi tipsnya dong para moms wkkwkwk," imbuhnya.
Anak yang masih batita atau di bawah tiga tahun memang bisa saja cemburu dengan adiknya yang baru lahir.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Tasya Farasya Sembunyikan Wajah Sang Putri Tercinta
Dikutip dari Parents, tanda-tanda anak cemburu atau belum siap menjadi kakak biasanya jadi mudah cengeng juga ingin selalu menempel dengan ibunya. Anak bisa saja selalu ingin hal yang sama seperti yang diberikan ibu kepada adik bayinya.
Misalnya, ingin kembali menyusui jika mereka telah disapih atau minum dari botol saat melihat adiknya diberi ASI. Selain itu, anak yang telah tidur di kamarnya sendiri mungkin tiba-tiba ingin tidur di tempat tidur orangtuanya, terutama jika adik bayinya juga ada di kamar tersebut.
Kalaupun mereka tidur sepanjang malam, mungkin mulai mengalami mimpi buruk saat mendengar adik bayinya terbangun pada jam 3 pagi.
"Kebanyakan balita dan anak prasekolah merasa sangat berkonflik dengan saudara baru. Sebagian dari mereka hanya ingin menjadi bayi dan sebagian lagi akan mengatakan, 'Saya bisa melakukannya sendiri,' menginginkan kemandirian," catat Penasihat Orang Tua Jenn Berman, Psy.D.
Untuk menanganinya orang tua bisa berikan kata-kata validasi untuk emosi anak yang campur aduk.
"Cobalah ucapkan sesuatu misalnya, "Sepertinya kamu benar-benar ingin menjadi bayi sekarang ya," saran Dr. Berman.
Kemudian biarkan anak yang lebih besar bermain bersama adik bayi untuk sementara waktu. Cara itu mungkin akan menyenangkan dalam satu atau dua waktu, tetapi anak cenderung akan cepat bosan setelah beberapa saat.
Untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka sehari-hari juga bisa melatihnya menjadi kakak selama adiknya belum lahir.
"Rutinitas waktu tidur pasti akan dipersingkat saat bayi baru lahir," kata Edward R. Christophersen, Ph.D., psikolog klinis anak di Children's Mercy Hospitals and Clinics, di Kansas City, Missouri.
"Penting juga untuk tidam menyalahkan bayi atas setiap perubahan negatif di rumah, itu bisa memicu kebencian kakak kepada adiknya," kata Missouri.