Suara.com - Pernah dengar soal tren kecantikan menggunakan masker darah haid? Di media sosial TikTok, tak sedikit perempuan yang mempopulerkan #periodbloodfacemask atau masker darah haid. Mereka percaya jika darah menstruasi penuh nutrisi dan bisa bikin wajah semakin glowing.
Benarkah demikian? Dermatologis ZAP, dr. Dyah Ayu Savitri, SpKK, mengupas fakta penting yang perlu kamu ketahui seputar masker darah haid.
Belum ada studi ilmiah yang membuktikan
"Pada teorinya, darah menstruasi yang berasal dari luruhnya dinding rahim bagian dalam mengandung anti-inflamasi dan stemcell. Namun, belum ada satu studi yang menjelaskan keamanan penggunaan darah mens sebagai masker wajah. Apakah benar nutrisi dalam darah mens dapat langsung masuk ke dalam barrier kulit pun belum dapat dibuktikan," kata dr. Dyah, dikutip dari siaran pers.
Kemungkinan terkontaminasi bakteri dan virus
Secara teori, darah haid bersifat steril ketika berada di dalam tubuh. Namun dalam prosesnya, darah menstruasi harus melewati vagina yang mungkin terdapat virus human pappiloma atau bakteri patogen. Belum lagi jika tanpa sadar seseorang memiliki STD atau Sexual Transmitted Disease yang berbahaya. Penyakit genital tersebut dapat menginfeksi seluruh wajah.
"Karena proses pengambilan darah yang kurang steril dan kemungkinan terinfeksi dengan bakteri, virus, keringat dan cairan kelamin lainnya, masker darah mens ini sangat tidak disarankan," kata dr. Dyah.
Efek menyembuhkan jerawat masih dipertanyakan
Beberapa orang merasa bahwa masker darah mens yang mereka gunakan bisa membantu meredakan dan menghilangkan bekas jerawat. Namun, hal itu pada dasarnya belum terbukti secara ilmiah.
"Sekali lagi, belum ada studi yang menjelaskan apakah darah mens dapat mengurangi produksi kelenjar sebum, mengeluarkan sebum yang tersumbat di pori-pori, atau mengurangi infeksi bakteri dan radang pada jerawat," jelas dr. Dyah.
Sebaliknya, jika terdapat luka atau lecet di jerawat atau wajahmu, hal tersebut memperbesar potensi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin terkandung di dalam darah menstruasi.
ZAP PRP, perawatan darah yang steril dan aman
Perawatan kecantikan yang menggunakan darah sebetulnya bukan hal baru. Sebelumnya, terdapat perawatan PRP (Platelet-rich plasma) yang juga populer dengan vampire facial.
Berbeda dengan masker darah menstruasi yang masih dipertanyakan manfaatnya, PRP dikembangkan dengan teknologi terkini yang membuatnya aman dan efektif. ZAP telah meluncurkan perawatan PRP yang kini menjadi salah satu perawatan favorit di ZAP Clinic, ZAP Clinic Plus dan ZAP Premiere.
Darah pasien yang diambil secara steril akan menjadi bahan utama perawatan PRP. Darah tersebut kemudian diolah dengan teknologi khusus untuk menjadi plasma darah kaya trombosit yang kandungannya dapat mencapai 5-10 kali lipat konsentrasi normal.
"Plasma tersebut mengandung ratusan protein growth factor yang ketika diinjeksikan kembali ke kulit pasien bermanfaat untuk memperbaiki dan mempercepat regenerasi tekstur kulit dari bekas jerawat, luka hingga stretch mark. Selain itu, PRP juga bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan rambut," kata dr. Ayu.
ZAP juga menghadirkan perawatan PRP Combo yang memadukan metode micro-needling dan vital injector. Alat micro needling berbentuk seperti pulpen dengan jarum-jarum halus yang konstan ditusukkan ke kulit dengan kedalaman dan kecepatan tertentu dengan menggunakan mesin EPN.
Sementara, Vital Injector II adalah alat suntik yang mengintegrasikan jarum dan vakum sehingga suntikan serum plasma dapat langsung masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Perawatan dengan beragam manfaat ini minim rasa sakit karena kulit pasien juga akan dioleskan dengan krim anastesi.