Suara.com - Kanye West yang kini disebut sebagai Ye harus menghadapi konsekuensi atas komentar ofensif yang ia lontarkan. Salah satu dampak yang ia rasakan adalah berakhirnya hubungan dengan Vogue serta pemimpin redaksinya, Anna Wintour.
Melansir dari Insider, seorang perwakilan mengatakan majalah dan Wintour tidak berniat bekerja dengannya lagi setelah West mengoceh tentang orang-orang Yahudi dalam sebuah cuitan pada 9 Oktober. Cuitan itu dihapus oleh platform media sosial karena melanggar pedoman dan kini ia diblokir di Twitter.
Kejadian ini juga terjadi setelah dia membuat pernyataan ofensif serupa selama wawancara Fox News dengan Tucker Carlson dan posting Instagram yang sekarang dihapus.
Keputusan Wintour untuk memutuskan hubungan dengan Ye bisa jadi merupakan kerugian pribadi bagi sang rapper, karena mereka telah berteman selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Kanye West Tuduh Kris Jenner Pernah Tidur dengan Drake
Hubungan mereka dimulai setelah editor Vogue mengundang Ye ke Met Gala pertamanya pada tahun 2009. Sejak itu, mereka terlihat berbagi makan siang bersama dan mendukung usaha bisnis satu sama lain.
Vogue juga bukan satu-satunya organisasi yang menjauhkan diri dari rapper akibat komentar tersebut. Perusahaan induk Balenciaga pun mengatakan bahwa mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan Ye.
"Setelah upaya berulang kali untuk menyelesaikan situasi secara pribadi, kami telah mengambil keputusan untuk menempatkan kemitraan dalam peninjauan. Kami akan terus mengelola bersama produk saat ini selama periode ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Sebagai sesama manusia terutama saat menjadi figur publik, menjaga komentar dan tidak menyakiti perasaan orang lain tentu menjadi hal penting. Pepatah "mulutmu harimaumu" hingga hari ini masih relevan sehingga ada baiknya untuk selalu menjaga ketikan jari serta tutur kata.
Baca Juga: Rebutan Hak Asuh Anak, Kim Kardashian dan Kanye West Hanya Berkomunikasi Lewat Asisten