Begini Cara Kemendikbudristek Tingkatkan Inovasi di Perguruan TInggi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 10:48 WIB
Begini Cara Kemendikbudristek Tingkatkan Inovasi di Perguruan TInggi
Ilustrasi riset pasar sebelum memulai bisnis. (Dok, Sampingan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, pengeluaran Indonesia dalam Research & Development (R&D) baru setara dengan 0,28 persen  dari total PDB negara, hal ini cukup rendah dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran global dalam R&D yaitu 2,3 persen. Padahal, inovasi menjadi faktor penting yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan suatu negara.

Oleh karena itu untuk mengakselerasi pertumbuhan, Indonesia perlu membentuk ekosistem kolaborasi antara industri dan pendidikan. Salah satunya seperti yang dilakukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, melalui Kedaireka. 

Mengusung tema “Collaborate and Innovate for a Sustainable Future”, Ekosistem Kedaireka diawali dengan dua kegiatan yakni CEO Mentorship dan RekaTalks. Kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat, 21 Oktober 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta ini menghadirkan pemateri pejabat pemerintah, akademisi dari perguruan tinggi, praktisi dari petinggi DUDI dan penerima manfaat program Matching Fund Kedaireka.

ilustrasi perguruan tinggi, tata tertib UTBK SBMPTN 2022 //pixabay.com
ilustrasi perguruan tinggi, tata tertib UTBK SBMPTN 2022 //pixabay.com

CEO Mentorship mengangkat tema utama “Ekosistem Kolaborasi untuk Inovasi”. Kegiatan ini berupa sharing session intensif oleh pejabat pemerintah dan petinggi DUDI untuk meningkatkan pertukaran insight dan pengembangan diri insan perguruan tinggi. Pemateri yang hadir antara lain Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dan CEO Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Tri Mumpuni.

Baca Juga: Kejuaraan Shell Eco-marathon 2022 Indonesia di Sirkuit Mandalika, Tim Universitas Indonesia Raih Kemenangan Ganda

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud, Nizam yang membuka kegiatan CEO Mentorship menyampaikan bahwa, Kedaireka meluncurkan inisiasi Ekosistem Kedaireka berisikan program-program yang diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan membuka peluang kolaborasi lainnya bagi insan perguruan tinggi dan mitra industri.

Perwakilan insan perguruan tinggi, mitra industri serta masyarakat umum yang hadir diharapkan dapat memahami urgensi menciptakan ekosistem kolaborasi dan pentingnya memprioritaskan inovasi di berbagai macam industri.

“Program CEO Mentorship, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka bertujuan meningkatkan minat insan perguruan tinggi, umum dan industri dalam berkolaborasi serta berinovasi melalui cerita pengalaman para pemimpin dan ahli di bidangnya. Melalui program ini, insan perguruan tinggi dan industri diharapkan terinspirasi mengambil aksi nyata serta berani berinovasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada,” ujar Nizam.

Kemudian RekaTalks mengangkat dua tema yakni “Digitalisasi ekonomi dan inovasi yang inklusif: Merangkai ulang environmental social governance (ESG) pasca pandemi” dan “Ekonomi Biru: Eksplorasi Kolaborasi Inovasi Untuk Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan”. Kegiatan ini menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari Insan Perguruan Tinggi dan DUDI penerima manfaat program Matching Fund Kedaireka 2021-2022 yang terpilih.

Sesi pertama dengan tema “Digitalisasi ekonomi dan inovasi yang inklusif: Merangkai ulang environmental social governance (ESG) pasca pandemi” diisi oleh pemateri Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, Anggota DPR RI Komisi X & Ketua Umum KADIN Lampung, Dr. H. Muhammad Kadafi dan Pengusul Matching Fund 2022 dari Universitas Surabaya, Artiawati.

Baca Juga: Dengan Inovasi! Tingkatkan Nilai Tambah Produk Unggulan Desa

Selanjutnya sesi kedua dengan tema “Ekonomi Biru: Eksplorasi Kolaborasi Inovasi Untuk Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan” diisi oleh pemateri Co-Founder & CMO Octopus Indonesia, Hamish Daud; Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata; dan Pengusul Matching Fund 2022 dari Universitas Mulawarman, Esti Handayani Hardi.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, Tjitjik Sri Tjahjandarie yang membuka rangkaian kegiatan RekaTalks mengatakan bahwa, RekaTalks sebagai salah satu bagian dari Ekosistem Kedaireka diharapkan menjadi ajang promosi bagi inovasi-inovasi insan perguruan tinggi. Tidak terbatas sampai disitu, program ini diharapkan mampu menginspirasi dan mengobarkan semangat insan perguruan tinggi dan mitra industri di seluruh Indonesia untuk berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan bangsa Indonesia.

“Acara ini diharapkan membangun kesadaran dan pengetahuan public mengenai keberadaan Kedaireka sebagai sebuah ekosistem kolaborasi dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri. Setelah awareness tersebut berhasil terbangun, diharapkan adanya peningkatan partisipasi public baik dari akademisi (perguruan tinggi) dan industri dalam kegiatan-kegiatan ekosistem Kedaireka,” pungkas Tjitjik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI