Suara.com - Kabarnya, Pangeran Harry pernah "mengamuk" kepada mendiang Ratu Elizabeth ketika Meghan Markle dilarang mengenakan tiara yang dia inginkan di hari pernikahan mereka.
Pengantin perempuan bangsawan Inggris memang diperbolehkan meminjam perhiasaan kerajaan saat hari pernikahannya.
Ketika hari pernikahan Harry dan Meghan digelar 2018 lalu, aktor asal Amerika Serikat itu ingin memakai hiasan kepala zamrud yang telah dimiliki keluarga kerajaan sejak revolusi Rusia.
Ketika Ratu mengetahui itu, dia mengatakan tidak, karena cerita di balik perhiasan tersebut yang dianggap terlalu sensitif.
Baca Juga: Jalani Terapi Psikologi, Pangeran Harry 'Pede' Masih Bisa Hidup Usai Keluar dari Kerajaan
Keputusan itu dikatakan membuat Harry marah menjelang pernikahannya di Windsor, menurut buku penulis Robert Lacey Battle of Brothers: William and Harry - the Friendship and the Feuds.
The Daily Express melaporkan bahwa menurut Lacey, insiden itu sebenarnya belum dikonfirmasi oleh Istana, tetapi juga tidak disangkal.
Diketahui bahwa tiara itu juga memang jarang dipamerkan ke publik. Akhirnya, Ratu Elizabeth meminjamkan Meghan dengan tiara milik neneknya, Ratu Mary.
Tiara itu yang digunakan Ratu Mary pada tahun 1911, ketika dia dimahkotai bersama suaminya, Raja George V.
Dalam sejarah tercatat bahwa seluruh Keluarga Kekaisaran Rusia, termasuk Tsar Nicholas II, dibunuh pada tahun 1918 oleh kaum revolusioner Bolshevik.
Kemudian beberapa perhiasan dari keluarga Romanov dibawa ke Inggris.
Baca Juga: Meghan Markle Bebaskan Archie dan Lilibet Pilih Karier: Yang Penting Sukses!
"Ada skandal yang terlampir tentang putri Tsar mana yang mengenakan tiara dan bagaimana dia dibunuh," tulis Lacey dalam bukunya.
Diyakini hiasan kepala itu tidak akan membuat citra istana maupun Meghan menjadi positif jika dipakai saat itu. Meghan akhirnya memakai mahkota Diamond Bandeau milik Ratu Mary.
Mahkota itu dibuat pada tahun 1832 untuk nenek buyut Pangeran Harry yang diberikan kepada Putri Mary pada tahun 1893 oleh Country of Lincoln pada pernikahannya dengan Pangeran George, Adipati York, calon Raja George V.