Tampilkan Keberagaman Indonesia, Program Ini Bawa Budaya Toraja Lewat Fashion

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 23:55 WIB
Tampilkan Keberagaman Indonesia, Program Ini Bawa Budaya Toraja Lewat Fashion
Objek wisata baru Pango Pango di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberagaman Indonesia mencerminkan banyaknya suku, budaya, maupun daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas yang tercermin dalam pakaian, musik, maupun makanan yang bervariasi.

Meski memiliki keberagaman, Indonesia tetap menjadi negara yang satu dan makmur. Melihat adanya keberagaman ini The Avurpa Kempinski Bali membuat Program atau Kampanye Unity in Diversity.

Director Marketing Communication The Apurva Kempinski Bali, Danti Yuliandari mengungkapkan, program ini dimaksudkan untuk menunjukkan sisi lain dari Indonesia yang masih tersembunyi dan belum banyak diketahui orang.

Desa Wisata Lembang Nonongan di Toraja Utara [SuaraSulsel.id / Dokumentasi Disbudpar Sulsel]
Desa Wisata Lembang Nonongan di Toraja Utara [SuaraSulsel.id / Dokumentasi Disbudpar Sulsel]

“Program ini menunjukkan bagaimana budaya terbentuk baik agama, kerajaaan, daerah, dan lain-lain. indonesia sangat kayak banyak cerita yang belum disentuh lebih dalam. Oleh karena itu, ini yang mau kami bawa dengan berfokus pada 7 daerah utama di Indonesia,” jelas Danti konferensi pers secara virtual, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Sejumlah Wilayah Bali Diterjang Banjir Bandang Jelang KTT G20, Wayan Koster: Sudah Aman

Untuk program ini juga telah dilaksanakan sejak awal tahun. Danti menuturkan, pihaknya telah berkolaborasi dengan beberapa desainer untuk menunjukkan berbagai budaya melalui fashion yang diadakan.

Desainer Dwi Iskandar mengungkapkan, sebagai orang Jawa harus belajar memperdalam budaya Sulawesi, khususnya Toraja. Ia mengaku, harus pergi ke tanah Toraja untuk melihat keindahan dan budaya untuk bisa divisualisasikan dalam desain yang dibuatnya.

“Saya orang Jawa mengangkat Sulawesi enggak tahu apa-apa. Saya langsung pergi kesana belajar di sana. Melihat gaya mereka berpakaian, aktivitas para penenun, dan budaya lainnya,” ungkap Dwi.

Dalam program yang membawa budaya Toraja, Dwi menampilkan 35 looks dengan 15 model. Uniknya, terdapat model anak disabilitas (tunarungu), dan ibu hamil. Menurutnya, membawa model disabilitas dan ibu hamil dapat menunjukkan kalau fashion bisa untuk siapa saja.

“Ini ada 35 looks dengan 15 model, ada model tunarungu dan ibu hamil. Dengan adanya keberagaman itu, menunjukkan kalau fashion is for everyone,” jelasnya.

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang di Jembrana Bali, Ratusan Rumah Rusak

Danti menambahkan, dengan adanya program ini, ia berharap dapat menunjukkan keberagaman Indonesia dalam hotelnya itu. Tidak hanya itu, masyarakat juga diharapkan mengenal berbagai budaya baru dan memperkenalkan kepada para pengunjung Internasional.

“Tujuan banyak, selain masyarakat untuk pelestarian budaya. Kami meyakini kalau hotel punya ruang begitu besar untuk memperkenalkan budaya termasuk masyarakat kalangan internasional,” tutup Danti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI