Suara.com - Staycation menjadi jenis liburan yang mengalami peningkatan popularitas di masa pandemi. Tahukah Anda siapa yang paling sering liburan ala staycation?
Chief Marketing Officer Traveloka, Shirley Lesmana mengatakan, data yang telah diperoleh dari BPS dan survei yang dilakukan pihaknya, menunjukkan kenaikan angka peningkatkan penghuni hotel.
“Tingkat penghuni kamar atau TPK hotel bintang mampu mencapai angka 47,38 persen pada Agustus 2022. Hal ini meningkat sebesar 22,31 poin. Rata-rata menginap tamu hotel selama Agustus 2022 juga sebesar 1,66 hari atau naik 0,06 poin dibandingkan tahun lalu,” ucap Shirley dalam acara Media Luncheon: Traveloka Staycation Week 2022, Kamis (20/10/2022).
Sementara itu, Shirley menjelaskan sebanyak 70 persen pengguna juga telah merencanakan liburan berdasarkan data September 2022. Untuk banyaknya para penghuni ini juga ditemukan pada masyarakat yang berusia di bawah 30 tahun.
Baca Juga: Rachel Vennya Ungkap Cara Packing Tiap Mau Traveling, Hasil Akhir Bisa Jadi Lebih Rapi
“Staycation diakomodasi ditemukan lebih tinggi di antara masyarakat di bawah 30 tahun. Dalam tiga bulan konsumen telah merencanakan liburan ke hotel atau vila baik di dalam negeri maupun luar negeri,” sambung Shirley.
Untuk hotel-hotel yang dipesan saat staycation juga sangat diperhatikan fasilitas yang ada. Shirley mengatakan, terdapat beberapa fasilitas yang menjadi pertimbangan para pelanggan dalam memilih hotel di antaranya:
- Memiliki view atau pemandangan menarik, seperti pantai atau gunung
- Lokasi hotel dekat dengan destinasi populer seperti pusat perbelanjaan atau wisata kuliner
- Memiliki kolam renang
- Memiliki fasilitas menarik
- Memiliki penampilan atau dekorasi menarik yang instagramable.
Shirley menuturkan, dengan melihat kenaikan tren staycation akhir-akhir ini, pihaknya membuat program Traveloka Staycation Week 2022 yang ditujukan untuk mewujudkan rencana liburan para pengguna.
Selain itu, program yang dibuat juga sejalan dengan proses pemulihan sektor pariwisata pemerintah Indonesia pasca pandemi, serta bisnis para mitra untuk terus berkembang.
“Terlebih dari pemulihan sektor pariwisata Indonesia, program ini juga bentuk dukungan kami kepada pemerintah untuk mempromosikan berbagai destinasi wisata serta mendorong pemulihan sektor pariwisata melalui peningkatan bisnis para mitra,” jelas Shirley.