Suara.com - Larangan konsumsi obat sirup karena risiko gagal ginjal akut misterius membuat aktor Ringgo Agus Rahman meredakan demam anak dengan cara skin to skin. Apa itu?
Skin to skin adalah metode meletakan si kecil di dada ibu atau ayah tanpa dihalangi oleh pakaian apapun, sehingga kulitnya langsung bersentuhan dengan kulit anak dan orangtua.
"Skin to skin sendiri itu adalah kalau anak lagi demam bergantian, pernah ngerasain telanjang dada," ujar Ringgo dalam acara peluncuran Soklin Antisep, Kampanye Indonesia Sehat Berseri beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pemeran film Keluarga Cemara itu bercerita jika metode ini ia terapkan untuk anak pertamanya, Bjorka Dieter saat masih bayi dan alami demam.
Metode skin to skin juga dilakukan Ringgo saat istrinya, Sabai Morscheck yang baru melahirkan kelelahan dan kekurangan tidur di malam hari, tapi anaknya demam jadi Ringgo membantu istrinya.
"Awal-awal gue telanjang dada, ternyata itu pengalaman yang sangat intim, waktu itu malam-malam, skin to skin sama Bjorka, dan merasakan bonding ayah dan anak," cerita Ringgo.
Mengutip Hello Sehat, Kamis (20/10/2022) daripada orangtua panik dan buru-buru bawa anak ke dokter atau minum obat, skin to skin contact jadi salah satu cara alternatif ampuh untuk meredakan demam pada bayi.
Penelitian menunjukan skin to skin contact atau perawatan metode kanguru (PMK), bermanfaat mengurangi suhu tubuh bayi saat demam akibat infeksi ringan.
Lebih lanjut, dikatakan melalui kontak langsung dengan ibu, bayi akan merasa lebih nyaman. Ini dikarenakan bayi dapat mendengar detak jantung ibunya, sehingga dapat lebih cepat untuk menstabilkan suhu tubuh anak.
Fakta lain terungkap jika tubuh ibu akan menjadi termoregulator bagi bayi. Ketika metode skin to skin (PMK) dilakukan, anak akan mengalami penurunan set point pada pusat pengatur suhu.
Baca Juga: Warganet Ini Buang Obat Sirup di Wastafel: Aku Was-was, Masih Belum Tahu yang Aman
Keadaan ini akan membuat aliran darah ke kulit meningkat sehingga bayi merasa kepanasan dan mengeluarkan keringat yang banyak. Pada akhirnya, demam berangsur-angsur menurun.