Suara.com - Setiap pertemuan pasti punya banyak cerita. Ada yang berakhir bahagia, ada yang cukup sampai di situ saja ceritanya, atau ada juga yang tidak berakhir sesuai ekspektasi tapi bisa berteman erat. Salah satunya seperti cerita member Tinder Ridho dan Lidya.
Tidak hanya kenalan dengan orang baru, mereka juga akhirnya menjalin pertemanan dengan match mereka di Tinder melalui cerita yang unik dan mungkin relatable dengan kisah pengguna Tinder lainnya.
Yuk, simak cerita mereka membuka dan menutup setiap pertemuan tanpa harus nge-ghosting dan menyisakan urusan yang belum selesai:
Mulai dengan menjadi sosok menarik yang sulit dilewatkan
Setiap hubungan bermula dari ketertarikan satu sama lain. Kuncinya, ada di profil Tinder kamu. Buat Lidya, ia selalu merhatiin bio seseorang. "Dari baca bionya, aku jadi dapet ide ngebuka obrolan yang nggak garing."
Sementara Ridho lebih punya pertimbangan visual. "Foto yang menarik itu kunci utama buat swipe. Aku suka orang yang terlihat natural dan jujur lewat foto profil mereka; lebih bagus lagi malah kalau fotonya nggak banyak pakai filter," ujarnya.
![Ilustrasi seorang perempuan sedang membuka aplikasi Tinder. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2017/10/19/90571-tinder.jpg)
Paham bahwa setiap orang yang kamu temui punya kisah masing-masing
Kamu match sama orang baru, setelah berapa kali ngobrol, kamu penasaran, kenapa sih, mereka pakai aplikasi ini. Ridho bilang, ia daftar Tinder karena penasaran, makanya awalnya ia belum tahu mau cari kenalan yang seperti apa.
Nah, kalau Lidya, daftar Tinder karena saat itu dia lagi patah hati dan ingin cepat-cepat buka lembaran baru. Dengan mengetahui motivasi match kamu, kamu akan lebih memahami sikap mereka. Hal ini juga bisa membantu kalian menjaga ekspektasi tentang hubungan kalian berdua.
Baca Juga: Rela Terbang 11.000 Km demi Cowok Tinder, Akhir Kisahnya Tak Terduga
Sampai di Fase PDKT