Suara.com - Apakah Anda termasuk seseorang yang merasa punya ekspektasi terlalu tinggi? Sederhananya, ekspektasi adalah sebuah harapan, cita-cita, dan harapan seseorang terhadap sesuatu. Banyak orang sampai rela mengorbankan banyak hal sebagai bentuk usaha untuk mencapainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspektasi berarti pengharapan. Selain itu, menurut Boeree, ekspektasi adalah harapan yang timbul atas gagasan akan sesuatu di masa mendatang.
Ada berbagai contoh ekspektasi yang kerap Anda miliki dalam kehidupan sehari-hari. Ekspektasi yang paling sering terjadi berkaitan dengan hubungan manusia. Harapan tinggi biasanya muncul saat Anda tertarik dengan lawan jenis.
Terdapat pula ekspektasi dalam dunia kerja. Misalnya, Anda punya ekspektasi bisa mendapatkan promosi jabatan setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu atau menunjukkan kinerja yang menurut Anda sudah optimal.
Baca Juga: Warganet Masak Churros Pakai Resep Ini, Hasil Akhirnya Malah Bikin Prihatin
Memang ada banyak momen di mana ekspektasi Anda berhasil terpenuhi sehingga membuat Anda bahagia. Sayangnya, realita tak selamanya selaras dengan ekspektasi.
Walau sudah berusaha semaksimal mungin, kadang memang ada hal-hal yang tidak bisa diwujudkan. Hal itu bisa saja membuat Anda kecewa berat. Lalu, bagaimana cara mengendalikan ekspestasi?
1. Lebih baik jangan menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi pada orang lain
Anda mungkin berharap orang lain bisa menjadi sosok yang Anda inginkan. Anda mungkin juga sering membayangkan betapa senangnya jika orang lain bisa memberikan sesuatu yang begitu Anda harapkan.
Sikap seperti ini sebenarnya adalah kebiasaan yang perlu Anda hindari. Lebih baik jangan berekspektasi terlalu tinggi karena Anda pada dasarnya tidak dapat mengendalikan orang lain.
Baca Juga: 4 Cara agar Hidup Berjalan Damai, Jangan Berekspektasi Berlebihan!
2. Membuat ekspektasi yang realistis
Punya ekspektasi tinggi sebenarnya bukan hal salah. Itu malah bisa jadi penyemangat Anda untuk mencapai sesuatu.
Walau begitu, sebaiknya ukurlah ekspektasi Anda, setidaknya sesuai dengan kemampuan Anda sendiri atau kondisi saat ini. Dengan begitu, kemungkinan ekspektasi bisa terpenuhi jadi lebih besar.
3. Memaafkan diri sendiri
Pada berbagai situasi, sering kali ekspektasi adalah sesuatu yang membuat Anda malah berakhir menyalahkan diri sendiri. Ini biasanya terjadi saat realita yang Anda hadapi benar-benar jauh dari ekspektasi.
Bagaimanapun, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Ingatlah bahwa ada faktor-faktor tertentu yang memang tidak bisa dikontrol alias di luar kendali Anda.