Selamat Hari Koki Internasional! Ini Sejarah Mengapa Koki Tak Cuma Tukang Masak, Tapi Juga Pewaris Ilmu Kuliner

Kamis, 20 Oktober 2022 | 17:20 WIB
Selamat Hari Koki Internasional! Ini Sejarah Mengapa Koki Tak Cuma Tukang Masak, Tapi Juga Pewaris Ilmu Kuliner
Ilustrasi chef atau koki, Hari Koki Internasional [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Koki Internasional dirayakan setiap tanggal 20 Oktober. Yuk cari tahu sejarahnya mengapa profesi koki begitu berharga bagi kebudayaan!

Ketika berbicara mengenai dapur dan masakan, pasti tidak jauh dari seorang koki. Hal ini karena koki menjadi unsur penting dalam terciptanya sebuah hindangan dalam sebuah restoran, jamuan, dan lain-lain. Koki juga menjadi faktor utama apakah makanan yang dihasilkan berkualitas atau tidak.

Pentingnya koki dalam industri makanan, dibuat Hari Koki Internasional, di mana peringatan satu ini ditunukan untuk mengakui para koki di seluruh dunia. Peringatan Hari Koki Internasional diperingati setiap tanggal 20 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini diprakarsai oleh mendiang koki, Dr. Bill Gallagher, pada 2004.

Ilustrasi koki menyajikan daging. (Pixabay/pexels)
Ilustrasi koki menyajikan daging. (Pixabay/pexels)

Melansir laman News18, dibuatnya peringatan Hari Koki Internasional dimaksudkan untuk mengakui upaya para koki di seluruh dunia. Selain itu, adanya peringatan ini juga bertujuan agar para koki bisa mewariskan pengetahuan dan keterampilan kuliner pada generasi selanjutnya.

Baca Juga: Bikin Nagih, Nikmatnya Sego Sambel Cumi Hitam Hidangan Khas Kota Madiun

Sejarah Hari Koki Internasional

Awal mula munculnya hari ini bermula saat seorang koki Gourmet Romawi Marcus Apicius menuliskan buku masa pertamanya di dunia. Dikatakan, ia menulis sekitar 400 resep pada abad pertama masehi.

Lalu pada 1765, seseorang bernama Boulanger yang berasal dari Paris membuka restoran pertamanya. Ia membuat tempat makannya itu dengan nama 'restoratives’ atau ‘restaurant'. Penamaan ini karena ia sangat menyukai sup dan kaldu yang membuatnya merasa hidup kembali.

Sementara itu, pada 1846, seseorang bernama Auguste Escoffier menciptakan sistem Brigade di mana ia meminta pengurangan jam kerja koki. Idenya ini juga ditunukan agar para koko dapat membagi tugasnya secara efektif.

Di samping itu, pembuatan Hari Koki Internasional ini pada 2004 diprakarsai oleh Dr. Bill Gallagher yang saat itu menjabat sebagai presiden WorldChefs. Dalam organisasi tersebut, terdapat sekitar 100 asosiasi koki lainnya.

Baca Juga: Resep Pastel Karipap, Kulitnya Renyah Berlapis ala Chef Devina Hermawan

Hingga saat ini, Hari Koki Internasional masih sering dirayakan di beberapa negara di dunia. Selain sebagai bentuk pengakuan, Hari Koki Internasional juga dimaksudkan untuk berterima kasih atas kerja keras para koki menyiapkan makanan.

Bentuk apresiasi ini juga tidak hanya ditujukan pada orang-orang yang memiliki profesional koki profesional, tetapi dalam diri sendiri. Seperti yang diketahui, setiap orang dapat menjadi koki bagi keluarga dan dirinya sendiri.

Diharapkan, dengan adanya Hari Koki Internasional, akan ada berbagai eksperimen makanan-makanan terbadu di dapur. Selain itu, para koki juga diharap dapat mendukung kebiasaan makan sehat sehingga memberikan dampak baik bagi kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI