Suara.com - Para pencinta alam sejati pasti sangat familiar dengan Gunung Bromo. Gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang terletak di perbatasan empat wilayah kabupaten, yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Gunung Bromo menawarkan pesona keindahan alam yang sangat mengagumkan. Tidak heran jika setiap tahunnya jumlah wisatawan yang mendaki gunung ini terus bertambah.
Untuk menuju Gunung Bromo, Anda bisa berangkat dari Malang via jalur Tumpang–Ngadas. Jarak tempuhnya sekitar 53 kilometer atau membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan. Sebelum memulai pendakian, Anda bisa mengisi tenaga terlebih dahulu dengan menginap di hotel terdekat dari Gunung Bromo.
Merupakan salah satu destinasi hiking terfavorit di Indonesia, Gunung Bromo menawarkan keseruan lain yang dapat Anda rasakan selama perjalanan menuju ke puncak. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga: Ini Jadwal Libur Sekolah 2023 Lengkap, Segera Rencanakan Liburanmu!
Bermain di Lautan Pasir Berbisik Bromo
Gunung Bromo memang tidak sebesar gunung berapi lain di Indonesia. Walau begitu, keindahan gunung yang memiliki bentuk saling bertautan di antara lembah dan ngarai ini mampu menarik perhatian para wisatawan dari berbagai daerah maupun negara. Segudang keistimewaan Gunung Bromo pun bisa Anda temukan sebelum tiba ke puncak. Bermain di Lautan Pasir Berbisik Bromo, misalnya.
Lautan Pasir Berbisik merupakan hamparan gurun pasir yang dikelilingi oleh pegunungan. Ada fenomena menarik dari penamaannya. Ketika angin bertiup, butiran-butiran pasir yang menggunung itu beterbangan dan menghasilkan suara seperti bisikan yang dapat terdengar jelas di telinga setiap orang saat melewatinya.
Banyak pelancong yang menyambangi Lautan Pasir Berbisik karena ingin melihat langsung fenomena unik tersebut –selain tentunya hunting foto–. Terdapat penyewaan mobil Jeep bagi Anda yang ingin berkunjung bersama rombongan. Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, Anda bisa mengelilingi Lautan Pasir Berbisik dengan naik kuda.
Menikmati Bentangan Alam Hijau di Lembah Jemplang
Baca Juga: Belanja Online via Ponsel Meningkat Jelang Liburan Akhir Tahun
Bagi wisatawan yang masuk kawasan Gunung Bromo dari Malang akan disuguhkan dengan panorama padang savana hijau yang begitu indah. Namanya, Lembah Jemplang. Untuk mendapatkan view terbaik di padang rumput tersebut, sebaiknya datang pada bulan Januari sampai April karena saat itu merupakan musim penghujan di Jawa Timur. Dengan begitu, kamu bisa puas menikmati sejuknya kawasan savana Bromo.
Di samping keindahannya, Lembah Jemplang kerap dikaitkan dengan legenda Roro Anteng dan Joko Seger, yang kemudian singkatan nama keduanya menjadi awal mula penamaan suku Tengger. Setiap tahun, masyarakat setempat rutin menyelenggarakan upacara Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten –tempat persembahyangan di lereng kawah Gunung Bromo– dan melakukan ritual pengabdian kepada leluhur dengan memberi sesajen.
Melihat Panorama ‘Lukisan’ di Desa Cemoro Lawang
Dijuluki ‘Negeri di Atas Awan’, Desa Cemoro Lawang punya daya tarik tersendiri. Desa yang berada pada ketinggian 2.220 mdpl ini menyuguhkan panorama alam yang sangat indah bak lukisan. Selain itu, momen yang sebaiknya tidak Anda lewatkan saat berada di sini adalah menikmati view alam diselimuti kabut putih pada pagi hari dan sunrise yang memesona.
Melipir ke ujung Desa Cemoro Lawang, kamu bisa melihat megahnya Gunung Bromo dan Gunung Batok yang terlihat berdampingan, plus pemandangan Lautan Pasir Berbisik yang semakin eksotis dari ketinggian.
Selama menghabiskan waktu di desa ini, sempatkan juga untuk berbaur dengan penduduk lokal yang sebagian besar merupakan suku Tengger. Hitung-hitung Anda bisa menambah pengetahuan tentang adat istiadat dan budaya masyarakat setempat.
Menyaksikan Sunset di Puncak B29
Usai bercengkerama dengan warga di Desa Cemoro Lawang, Anda bisa lanjut mendaki ke puncak Gunung Bromo. Ada satu view point terbaik di Gunung Bromo yang menyuguhkan pemandangan sunset paling juara, yaitu Bukit 29 atau Puncak B29. Dinamakan demikian karena puncak tersebut berada pada ketinggian 2.900 mdpl. Lokasinya di Desa Argosari.
Selama di Desa Argosari, terlihatlah perkebunan sayur yang luas milik warga dan terasering tanaman yang memanjakan mata. Ditemani udara segar dan hawa dingin, perjalanan Anda akan semakin menantang karena harus menaklukkan jalanan yang berkelok dan berliku. Walau tidak mudah, itu akan memberikan experience yang berkesan bagi Anda.
Itulah sederet keseruan yang dapat Anda rasakan selama di perjalanan mendaki ke puncak Gunung Bromo. Tertarik? Yuk, atur agenda trip ke Gunung Bromo dari sekarang. Anda bisa berangkat dari Malang dengan kendaraan pribadi. Untuk memudahkan akses ke lokasi pendakian Gunung Bromo, Anda bisa booking hotel terbaik di Malang. Semoga informasi di atas bermanfaat!