Natuna juga memiliki kekayaan kuliner berasal dari olahan hidangan laut yang ikonik seperti kernas atau kasam yang terbuat dari sagu butir dan ikan tongkol. Ada pula lemper ikan yang terbuat dari nasi ketan dan ikan tuna.
“Harapan kami semoga dengan dinyatakan berakhirnya pandemi COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo, akan banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang datang untuk berwisata maupun berinvestasi di Pulau Natuna," sambung Wan Siswandi.
4. Suku Melayu Ramah ke Orang Asing
Berada di Kepulauan Riau, penduduk Kabupaten Natuna sebagian besar merupakan suku Melayu yang dikenal dengan perilaku yang ramah dan masih menjunjung tinggi adat Melayu.
Selain itu, letak Natuna yang strategis di persimpangan beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam, menjadikan masyarakat Natuna sebagai masyarakat inklusif yang sangat terbuka.
“Masyarakat Natuna sangat terbuka dengan wisatawan dalam maupun luar negeri. Kami selalu dan akan terus menyambut baik kedatangan mereka di Pulau Natuna. Karena dengan kunjungan tersebut, kami merasa bahwa Pulau Natuna itu ada dan dikenal oleh para wisatawan," sambungnya.
5. Transportasi Menuju Natuna
Terdapat dua cara untuk mencapai surga di ujung Kepulauan Riau ini. Pertama, jalur udara, menggunakan pesawat terbang dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam ke Bandara Raden Sadjad di Ranai, Kabupaten Natuna.
Kedua, jalur laut menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Tanjung Pinang ke Pelabuhan Selat Lampa.
Baca Juga: Tak Kalah Saing, Berikut 5Destinasi Wisata Pulau Samosir Selain Danau Toba