Suara.com - Setelah setahun vakum dari gelaran fashion show karena pandemi Covid-19, desainer Wilsen Willim kembali memamerkan puluhan koleksinya di panggung JF3 Fashion Festival di Kelapa Gading Jakarta, yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Berkolaborasi dengan Pinky Gurl, puluhan koleksi bertajuk Posh Alay itu lahir dari gabungan siluet khas Wilsen yang tak lekang oleh waktu, dengan detail estetika Pink Gurl yang eksentrik dan mencolok mata.
"Kami membayangkan koleksi ini dengan tema underground atau sub-budaya. Melalui karya-karya tersebut, kami ingin menonjolkan kebebasan berekspresi dan kesetaraan gender," kata Wilsen dalam siaran tertulisnya yang diterima Suara.com, baru-baru ini.
Wilsen menyebut bahwa keindahan dan estetika sebenarnya dapat ditemukan di mana-mana, bahkan di tempat-tempat yang bertentangan dengan norma sosial arus utama di masyarakat.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Indonesia Keluar Dari Pandemi Covid-19 Tahun Depan
Ia juga menyebut bahwa karyanya dapat diartikan sebagai bentuk protes terhadap pembatasan ekspresi dan kesetaraan yang semakin ketat setiap harinya.
Wilsen pun meluncurkan beberapa koleksi beraninya. Misalnya, baju dengan potongan-potongan yang mencakup variasi sabuk korset. Sabuk tersebut secara sensual seolah tengah menonjolkan lingkar pinggang seseorang.
Ada juga gambaran puting yang dicetak dalam kain yang melambangkan kebebasan seksual. Ada juga penggunaan kain tipis pada dress dan mantel yang menonjolkan sensualitas serta kebebasan seksual.
Untuk koleksinya ini, Wilsen dan Pink Gurl menghadirkan 30 koleksi dengan aksesori yang dibuat oleh Pink Gurl seperti headpiece dan sarung tangan.
Baca Juga: Desainer Sebut Sering Endorse Artis Bukan Tanda Brand Fashion yang Sukses, Lalu Apa Dong?