Suara.com - Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Fab City Foundation dan Meaningful Design Group mendeklarasikan Bali sebagai “Fab Island” atau Pulau Fabrikasi Digital.
Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan Bali Fab Fest, sebuah perhelatan global yang mempertemukan para makers dan pegiat fabrikasi digital di Jimbaran Hub, Jimbaran, Bali. Gelaran ini diikuti oleh lebih dari 300 pegiat fabrikasi digital dan industri kreatif dari berbagai negara.
Mereka berasal dari beragam latar profesi, termasuk desainer, peneliti, inovator, serta seniman dan perajin. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Fab City Network, sebuah inisiatif fabrikasi digital global yang telah berjalan di 41 kota di dunia dan telah melahirkan dan menghubungkan 2.500 fab lab (laboratorium fabrikasi) di berbagai negara ke jaringan global yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
“Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan potensi industri kreatif dan pariwisata yang tertinggi. Selain memiliki banyak talenta makers dan pegiat fabrikasi digital, Bali juga menjadi tempat pertemuan banyak budaya, ilmu, serta masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami memilih Bali sebagai lokasi kegiatan Fab City tahun ini, yakni Bali Fab Fest, sekaligus mendeklarasikan Bali sebagai Fab Island yang akan menjadi pusat pengembangan fabrikasi digital di Indonesia," kata Executive Director of Fab Foundation dan Founding Partner of Meaningful Design Group, Tomas Diez
Baca Juga: Diterjang Banjir Hingga Longsor, #PrayForBali Menggema di Twitter
Sementara itu, Steering Committee of Bali Fab Fest dan Founding Partner of Meaningful Design Group, Putu Agung Prianta, mengatakan, Bali merupakan pulau pertama di dunia yang dideklarasikan sebagai Fab Island yang bergabung dengan jaringan global tersebut.
"Sebagai Fab Island, Bali akan menjadi pusat pertukaran ilmu para makers dan pegiat fabrikasi global di Indonesia, sekaligus pintu yang akan membawa perkembangan fabrikasi digital dunia ke Tanah Air.”
Lebih lanjut, Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., mengatakan konsep Fab City yang mendorong tumbuh kembang ekonomi sirkular dengan semangat agar daerah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan memproduksi sendiri produk-produk yang dibutuhkan dengan dukungan teknologi canggih, sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dan salah satu prinsip dalam Trisakti Bung Karno, yaitu berdikari secara ekonomi.
Dengan mendeklarasikan diri sebagai Fab Island, Bali menjadi bagian dari jaringan global teknologi, inovasi dan entrepreneurship guna memberdayakan masyarakat Bali sampai ke akar rumput.
“Dengan Bali menjadi Fab Island, sektor pariwisata yang saat ini mendominasi perekonomian Bali, akan dikembangkan atau diberdayakan dengan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism. Pariwisata berbasis teknologi ini akan berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi melalui penelitian, pengembangan, dan produksi bersama.”
Baca Juga: Rangkaian Jadwal G20 di Bali 2022 Oktober-November
Ilham Habibie, Steering Committee of Bali Fab Fest, mengatakan, “Pemanfaatan fabrikasi digital dan inisiatif lokal berperan penting untuk menemukan solusi berkelanjutan atas berbagai tantangan di sekitar kita. Bali Fab Fest tidak hanya bisa menghubungkan SDM dan talenta kreatif lokal di Indonesia ke jaringan global, tapi juga membuka akses bagi mereka untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang dari berbagai disiplin, membuat prototipe dan menciptakan solusi untuk kebutuhan lokal.”