Suara.com - Bulol alias bucin tolol menjadi trending topic setelah Lesti Kejora memaafkan Rizky Billar. Sebab, tidak sedikit yang menganggap Rizky Billar yang melakukan KDRT kepada Lesti Kejora adalah pasangan manipulatif.
Hal ini membuat korban tindakan kekerasan dalam hubungan kerap kali merasa luluh kepada pasangannya setelah menyampaikan permintaan maaf. Namun, tak berselang lama bisa jadi kekerasan terulang kembali.
Tindakan berulang seperti itu bisa jadi tanda kalau pelaku kekerasan memiliki sifat-sifat manipulatif.
"Biasanya ada cycle-nya. Jadi misalnya ada cicle of abuse, kemudia tiba-tiba ada honemoon phase, minta maaf, kadang bisa sampai sujud-sujud gitu. Jadi dua sisi ekstrem itu yang kadang membuat korban juga jadinya bingung, 'sebenarnya pasangan saya yang sebenarnya yang mana'. Makanya akhirnya kadang sering terjebak di cycle itu," jelas psikolog klinis dewasa Hersa Aranti saat dihubungi Suara.com.
Tindakan maipulatif itu biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu. Yakni, agar bisa mempengaruhi atau mengontrol pasangannya. Caranya bisa dengan berbohong, mengelak, berperilaku pasif agresif, gaslighting, diam, mengkritisi, menyalahkan, dan sebainya.
Hersa menyampaikan kalau oasangan yang manipulatif juga bisa terlihat dengan ciri-ciri seperti berikut:
- Menyampaikan keinginan atau kebutuhan dengan tidak jelas
- Membuat excuse
- Menangis secara berlebihan
- Marah yang berlebihan
- Menggunakan bahasa yang sulit dimengerti
- Perilaku pasif agresif
- Tidak berkomunikasi
- Menghakimi, mempermalukan, mengkritisi, guilt tripping dan memberikan ultimatum
- Berlagak seperti bercanda saat mengucapkan hal-hal yang menyakitkan
Untuk pergi dari oasangan yang seperti itu, Hersa menyarankan untuk mencari bantuan profesional terlebih dahulu, seperti psikolog atau psikiater.
"Terkadang korban di bawah pengaruh manipulasi. Tapi jika sudah menyadari taktik manipulasi, bisa dengan membuat perencanaan untuk memastikan keselamatan dengan berbicara ke pasangan mengenai dampak dari taktik dan bagaimana caranya untuk berkomunikasi dengan lebih efektif. Bangun boundaries atau jika memungkinkan pergi ke konselor pernikahan," tuturnya.
Untuk orang-orang di sekitar korban, Hersa menyarankan bisa ikut bantu dengan menawarkan bantuan pertolongan atau tempat aman, menanyakan apa yang dibutuhkan dan mencoba membantu memenuhinya, selama tidak membahayakan.
Baca Juga: 4 Hal Bodoh yang Dilakukan Orang yang Sedang Bucin
"Juga memberikan dukungan moral dan emosional, membantu memikirkan opsi jalan keluar dari permasalahan. Namun ini baiknya dilakukan atau dibantu juga oleh profesional," sarannya.