Dobrak Definisi Cantik yang Toksik, Inilah Ikon Jakarta Fashion Week 2023

Selasa, 18 Oktober 2022 | 14:25 WIB
Dobrak Definisi Cantik yang Toksik, Inilah Ikon Jakarta Fashion Week 2023
Jacey Philana dan Viknes Waren terpilih sebagai model yang dianggap paling tepat untuk menjadi JFW 2023 Icons. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - JFW Model Search yang merupakan rangkaian gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 telah selesai. Dewan juri yang terdiri dari Andandika Surasetja, Kelly Tandiono, dan Panca Makmun secara mutlak memilih Jacey Philana (18) asal DKI Jakarta serta Viknes Waren (22) asal Bali sebagai model yang dianggap paling tepat untuk menjadi JFW 2023 Icons.

Sepasang JFW 2023 Icons ini mencuri perhatian lantaran karakter fisik, keunikan, serta kemampuan yang mereka tampilkan dalam seminggu penilaian.

"Jacey dan Viknes itu sangat versatile. Mereka punya level of quirkiness yang cukup tinggi. Mereka unik dan bisa membawakan keunikan mereka untuk masuk ke dalam setiap konsep (dalam tantangan) sehingga hasilnya bisa menjadi indah, sangat bisa dinikmati," kata Andandika Surasetja, Creative Director JFW 2023, dikutip dari siaran pers, Selasa (18/10/2022).

Dika menyebut Jacey dan Viknes adalah wajah baru generasi mode Indonesia. "Kenapa wajah baru? Karena mereka ini sangat muda dan memberikan sesuatu yang baru," kata Dika.

Baca Juga: UBS Gold Gandeng Designer Busana MV Blackpink, Diana M Puteri ke Fashion Show di Hollywood

Jacey Philana dan Viknes Waren terpilih sebagai model yang dianggap paling tepat untuk menjadi JFW 2023 Icons. (Istimewa)
Jacey Philana dan Viknes Waren terpilih sebagai model yang dianggap paling tepat untuk menjadi JFW 2023 Icons. (Istimewa)

Selama puluhan tahun, masyarakat terbiasa diyakinkan bahwa cantik adalah kulit yang berwarna putih atau terang, badan langsing, dan rambut lurus tergerai. Standar-standar tersebut juga berlaku bagi pria.

Standar tersebut pada akhirnya menjadi citra yang tidak realistis dan toksik bagi banyak orang. Tidak sedikit perempuan yang membeli berbagai macam produk untuk membuat kulitnya lebih terang, meluruskan rambut, atau mencoba beragam metode diet biar langsing. Banyak pula pria menjadi tidak percaya diri dengan warna atau tekstur kulit maupun bentuk rambutnya.

"Kalau sebelumnya kulit putih atau Kaukasian selalu dianggap lebih baik, JFW mau mendobrak stigma tersebut," ujar Dika.

Ia menambahkan, "Statement JFW adalah bahwa orang Indonesia itu beragam, baik dari warna kulit, rambut, dan bentuk tubuhnya. Representasinya di setiap finalis itu ada. Jadi, kami ingin tetap menjaga identitas kita bahwa di Indonesia itu semua (bentuk kecantikan) ada."

Menurut Dika, semangat keberagaman yang dibawa oleh JFW ini linier dengan permintaan global. Industri mode dan modeling saat ini memang sudah lebih banyak menampilkan keberagaman.

Baca Juga: Lagi Naik Daun, Industri Modest Fashion Indonesia Punya Corak Unik Tersendiri

Jebolan JFW dengan karakter fisik Indonesia yang beragam pun telah mampu memasuki industri model dan modeling yang sesuai selera pasar global. Mereka berhasil menunjukkan kapasitas dalam berkiprah di catwalk internasional.

Sebut saja Rizal Rama yang berjalan di Fendi Menswear Fall 2022 di Milan Menswear Fashion Week serta menjadi First Face dari desainer Woo Young-mi asal Korea di Paris pada Januari 2022 ini. Ada juga Raihan Fahrizal yang menjadi model Indonesia pertama di fashion show (virtual) koleksi menswear Yves Saint Laurent. Ia juga pernah menjadi model fashion show Paul Smith di Paris Menswear Fashion Week untuk koleksi Fall/Winter 2022-2023.

Dika menilai, standar untuk pemilihan JFW Icons memang disesuaikan dengan permintaan global dalam industri mode dan modeling.

"JFW ini banyak jadi batu loncatan bagi para finalis hingga akhirnya mereka bisa berkarier di luar negeri. Dan, mereka bisa bertahan di industri ini," tuturnya.

Dika lalu memaparkan, JFW sudah secara konsisten membawa pesan keberagaman dan akan tetap seperti ke depannya.

Dia berkata, "ndustri kita ini ingin secara aktif menunjukkan bahwa Indonesia itu beragam. Ada yang secara fisik Indonesia sekali. Lalu memang ada yang oriental juga, karena secara fakta itu memang ada di Indonesia. Ada juga yang berkulit lebih gelap."

Harapannya, gebrakan JFW akan menjadi embrio yang bisa menyebar lebih luas dalam mengampanyekan keberagaman di setiap lapisan masyarakat.

"Di saat yang bersamaan, JFW ingin menyampaikan pesan bahwa karakter dan keunikan itu harus dirangkul. Yang penting kita tahu kelebihan kita dan bisa mengoptimalkan kelebihan tersebut. Jadi, selamat mengeksplor diri dan menemukan kekuatan karakter dan terus mempertajam serta mengolah kelebihan yang dimiliki," imbuh fashion designer ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI