Suara.com - Lesti Kejora memilih damai dengan suaminya Rizky Billar meski sempat menjadi korban KDRT. Keputusan berbeda diambil oleh Ayu Ting Ting, yang mantap bercerai dengan pasangannya demi anak.
Dalam video cuplikan Ayu Ting Ting saat berada di Podcast Denny Sumargo yang kembali diunggah akun gosip, pelantun lagu Alamat Palsu ini mengaku kalau ia memutuskan pisah kala itu demi anaknya.
"Tapi, kalau gue enggak pisah itu wah gue enggak pengin nyakitin anak gue. Gue enggak pengin dia merasakan sakit yang gue rasain," kata Ayu Ting Ting di Podcast Denny Sumargo tahun lalu.
Ayu Ting Ting menjelaskan, ia tahu kalau mantan suaminya itu bukan pasangan yang baik. Oleh sebab itu, bertahan juga tidak akan memberikan dampak baik.
Baca Juga: Konser Cinta Leslar Bersemi Kembali Viral di Media Sosial, Indosiar Berikan Klarifikasi
"Karena, mungkin ya gue merasa pasangan gue ini bukan pasangan yang baik buat gue," imbuh Ayu Ting Ting.
Meski sulit, ada pembelajaran positif yang diberikan dari perceraian orang tua untuk anak. Melansir laman Grainemediation, berikut daftarnya.
1. Orang tua jadi lebih terlibat dalam pertumbuhan anak
Biasanya ketika mengurus bersama, ada salah satu orang tua yang lebih dominan dalam mengurus anak. Namun, ketika berpisah orang tua harus bisa membagi waktunya untuk anak-anaknya. Hal ini karena anak akan membagi waktunya secara penuh untuk orang tuanya.
Dengan begitu kedua orang tua juga akan mengembangkan hubungan atau ikatan yang terjadi dengan anak-anaknya. Selain itu, anak juga lebih memiliki keterampilan sosial serta membangun hubungan dengan orang lain.
Baca Juga: Perjuangan Lawan KDRT Melempem Gara-Gara Kasus Lesti, Hotman Curigai Hal Ini
2. Anak belajar cara menyelesaikan sebuah konflik
Kegagalan pernikahan kedua orang tuanya akan membuat anak belajar. Ia akan mempelajari bagaimana cara hubungan bekerja, mengasuh anak dalam pernikahan, bergaul dengan orang lain, dan hal-hal lainnya. Anak akan lebih memahami cara menyelesaikan masalah yang dihadapinya di kemudian hari.
3. Memiliki kesempatan atau waktu khusus bersama orang tua
Ketika orang tuanya bercerai, anak memiliki waktu khusus untuk melakukan berbagai hal bersama. Hal ini akan membuat aktivitas yang dilakukan menjadi lebih berharga dan bermakna baginya. Mereka juga akan sangat bahagia ketika orang tuanya mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat. Ini menunjukkan jika dirinya disayangi kedua orang tuanya meskipun sudah berpisah.
4. Orang tua memiliki waktu istirahat
Ketika anak sedang diasuh oleh ayah ataupun ibunya, seseorang dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk istirahat mengasuhnya. Dengan adanya waktu istirahat, itu akan membuatnya lebih siap dan berenergi saat bertemu anaknya kembali. Dengan begitu, waktu yang dihabiskan bersama anak akan lebih berkualitas.
![Lesti Kejora (kiri) bersama ayahnya Endang Mulyana (kanan) saat memberikan keterangan pers di Polres Jakarta Selatan, Jumat (14/10). [Suara.com/Oke Atmaja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/14/40107-lesti-kejora.jpg)
5. Orang tua memiliki peran yang banyak dalam kehidupan anak
Ketika bercerai, orang tua akan bertanya langsung mengenai kehidupannya, mulai dari akademik, sosial, emosional, dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan begitu, orang tua juga akan paham kehidupan sehari-hari anaknya.
Hal ini akan membuat sang anak merasa jika dirinya diperhatikan. Anak juga akan merasa jika dirinya memiliki sosok yang mendorong kehidupannya. Apalagi orang tua jadi lebih tahu apa hal-hal yang disukai oleh anaknya.
6. Perubahan tidak selalu buruk
Ketika bercerai, itu akan memberikan perubahan besar bagi kehidupan anak dan orang tua. Meski menyakitkan, jika kedua orang tua akur dan sepakat mengurus anak bersama, itu akan membuat anak belajar. Dengan begitu, anak akan melihat jika tidak semua perubahan berdampak buruk bagi kehidupan. Anak juga bisa belajar untuk memiliki kehidupan yang lebih baik nantinya.