Pria yang tidak disebutkan namanya itu, yang hanya disebut sebagai Tuan A, telah menemui sejumlah dokter, dari ahli urologi hingga ahli penyakit menular, tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya. Dia diberi resep antibiotik, tetapi mereka tidak memperbaiki kondisinya sama sekali.
Untungnya, setelah mendiagnosis Sindrom Penyakit Pasca Orgasme laki-laki itu, Dr. Shanholtzer dan rekannya dapat mengobatinya dengan beberapa antihistamin, salah satunya (fexofenadine) menyebabkan gejalanya mereda sekitar 90 persen. Jadi masih ada harapan bagi laki-laki paling sial di dunia dan beberapa orang lain yang berbagi penderitaannya.