Suara.com - Pangan menjadi salah satu hal penting yang menunjang kehidupan. Melalui pangan, itu akan menghasilkan berbagai makanan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Meski demikian, masih banyak orang yang kelaparan serta tidak memiliki kesempatan untuk konsumsi makanan.
Pentingnya pangan ini, dibuatlah Hari Pangan Sedunia untuk mengingatkan dan mengatasi masalah kelaparan di seluruh dunia. Pada tahun ini, tema Hari Pangan Sedunia yaitu “Leave No One Behind” atau “Tidak meninggalkan siapapun di belakang”.
Perwakilan FAO Indonesia, Dewi Fatmaningrum mengatakan, tema satu ini ditujukan untuk menghadapi tantangan dan masalah yang ada di dunia serta membuat sistem pengolahan pangan yang lebih baik.
Dewi menuturkan, fokus Hari Pangan Sedunia 2022 yaitu untuk menciptakan produksi yang lebih baik, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga hidup dan masa depan.
Baca Juga: Kementerian Pertanian Gandeng Bank KB Bukopin Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
“Kita ingin menuju lebih baik lagi dengan memperhatikan berbagai hal kayak produksi, akses pangan sehat. Intinya untuk better environment, terus better life, dan masa depan,” ungkap Dewi konferensi pers Road to Eathink Market Fest 2022, (11/10/2022).
Sejarah
Melansir News18, peringatan Hari Pangan Sedunia ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) pada 1979. Peringatan ini juga bertepatan dengan hari lahirnya FAO.
Setiap tahunnya, Hari Pangan Sedunia memiliki tema khusus yang berbeda-beda. Hingga saat ini, peringatan ini dirayakan lebih dari 150 negara di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang krisis kelaparan global.
Tidak hanya itu, peringatan Hari Pangan Sedunia juga dimaksudkan untuk menyebarkan pesan bahwa makanan adalah hak asasi manusia yang mendasar.
Baca Juga: 8 Pakar Pangan Sebut Air Galon Kemasan Polikarbonat Aman Dikonsumsi
Diharapkan dengan adanya Hari Pangan Sedunia, akan ada inisiatif kesadaran untuk memperhatikan pentingnya pangan terutama masalah kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi.
Untuk Indonesia sendiri masih memiliki masalah terkait food loss and waste. Bahkan, Indonesia masuk ke dalam tiga besar negara dengan angka limbah makanan terbesar di dunia. Oleh sebab itu, Dewi menjelaskan, penting untuk mengurangi food loss and waste agar bisa memberikan banyak manfaat bagi orang-orang.
“Selain itu, food loss and waste, Indonesia sendiri masuk 3 besar setelah arab dan AS. Kita harus memikirkan semuanya untuk masa depan. Jangan sampe menyisakan makanan karena dari situ sebenarnya kita bisa memberikan makan banyak orang, jadi jangan sampe tersisa gitu,” jelas Dewi.