Tidak Harus Selalu Dipukul Seperti Dialami Andien Aisyah, Ini Tanda Abusive Relationship

Minggu, 16 Oktober 2022 | 11:25 WIB
Tidak Harus Selalu Dipukul Seperti Dialami Andien Aisyah, Ini Tanda Abusive Relationship
Andien Aisyah (YouTube.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi Andien Aisyah pernah alami sejumlah kekerasan fisik oleh kekasihnya saat masih berstatus pacaran. Tak main-main, Andien mengaku sampai menerima aksi kekerasan fisik seperti dicekik, ditonjok, hingga dipukul dengan gitar.

Meski sudah memutuskan hubungan, Andien kembali luluh saat pacarnya meminta maaf dan meminta hubungannya kembali berlanjut. 

"Setelah gue balikan, dia ngulangin hal yang sama. Lalu gue putusin lagi. Abis itu dia nangis-nangis lagi, mohon-mohon, sampe gue kasian. Terus gue luluh lagi. Begitu aja terus selama 9 bulan isinya ditonjok, dibeset, dicekik, dipukul pake hardcase gitar. Putus nyambung. Minta maaf dan luluh," ungkapnya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Sabtu (15/10/2022).

Abusive relationship sebenarnya tidak harus menunggu adanya aksi pemukulan. Dikutip dari WebMD, abusive relationship merupakan istilah untuk menggambarkan hubungan apa pun di mana satu orang menggunakan kekuasaan dan kendali atas orang lain dengan cara yang negatif. 

Baca Juga: Pilot Lion Air Bantah Teler hingga Pukul Pramugara Turkish Airlines: Masya Allah Sentuh Wanita Aja Gak, Boro-boro Minum

Kekerasan dapat berupa fisik, perilaku emosional, verbal, finansial, atau jenis perilaku lain apa pun yang membuat seseorang berada di bawah kendali orang lain.

Berikut enam tanda yang harus disadari sebagai aksi abusive relationship.

1. Pemantauan Komunikasi

Orang yang kasar mungkin mencoba memantau komunikasi pasangan dengan orang lain. Mereka mungkin meminta untuk membaca teks dan email pasangannya, masuk ke perangkat ponsel tanpa izin, atau bahkan menginstal perangkat lunak pelacakan untuk mengawasi kehidupan sosial pasangannya. Mereka akan sering menggunakan itu untuk lakukan kekerasan nantinya.

2. Mengisolasi

Baca Juga: Alami Tumor Payudara Saat SMA, Andien Ungkap Penyebabnya: Mi Instan, Nugget, dan Sosis

Pasangan yang kasar juga biasanya akan mengisolasi orang yang dianiaya. Orang yang kasar mungkin menyebarkan kebohongan tentang pasangannya. Atau mungkin mencoba meyakinkan pasangannya kalaj bahwa keluarga dan temannya sebenarnya tidak menyukai dia. Tujuannya, agar korban tidak memiliki dukungan dari orang di luar hubungan tersebut dan hanya bergantung pada pasangan. 

3. Pengendalian keuangan

Dalam beberapa hubungan yang kasar, pihak yang melakukan kekerasan akan berusaha menghilangkan kendali pasangannya atas keuangannya sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk mempersulit orang yang dianiaya untuk meninggalkan hubungan. 

4. Paksaan

Taktik pelecehan umum lainnya adalah memaksa untuk lakukan hal-hal yang tidak ingin pasangannya lakukan, baik dengan mengemis, mengancam, memaksa, atau manipulasi emosional. Ini dapat mencakup aktivitas seksual, tetapi juga dapat mencakup perilaku lain yang tidak ingin dilakukan. Orang yang kasar juga dapat menggunakan paksaan untuk membuat pasangannya tetap dalam hubungan jika mencoba untuk pergi.

5. Manipulasi Emosional

Salah satu jenis pelecehan yang paling umum adalah pelecehan emosional. Seperti, menghina, mempermalukan di depan orang lain, membuat pasangannya merasa "gila", hingga membuat pasangan merasa bersalah untuk aktivitas normal.

Perbedaan paling jelas terlihat bila hubungan yang sehat melibatkan kedua pasangan untuk saling membangun. Sedangkan hubungan yang kasar melibatkan satu pihak yang menghancurkan pihak lain.

6. Kekerasan fisik

Kekerasan fisik sudah jelas menjadi tanda dari abusive relationship. Jika pasangan pernah memukul atau menyakiti dengan cara apa pun, artinya hubungan tersebut jelas sudah tidak sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI