Suara.com - Berbagai perawatan kulit tentunya diharapkan dapat berefek baik untuk kulit. Namun ada juga, kebiasaan yang justru merusak dan harus dihentikan.
Kebiasaan apa saja yang harus diubah? Berikut beberapa daftarnya, dirangkum dari Huffpost.
1. Mengikuti tren di TikTok yang gila
"Setiap hari saya melihat pasien yang mencoba meniru rutinitas kulit yang mereka temukan melalui media sosial," kata Dr. Hysem Eldik, dokter kulit bersertifikat di Marmur Medical.
Baca Juga: Masker Wajah Bikin Kumis Hilang kayak Waxing, Pria Ini Syok Saat Mengelupasnya
"Sulit untuk berpikir bahwa rutinitas satu influencer dapat bekerja untuk orang lain. Kulit itu unik, dan tidak ada dua pasien yang sama," tambahnya.
Dermatologis Naana Boakye mengatakan bahwa ada pasiennya yang menggunakan deodoran di wajah mereka karena melihatnya di TikTok. "Saya menggelengkan kepala dan bertanya mengapa, karena bahan-bahannya bisa menyebabkan dermatitis kontak iritan," katanya.
2. Menggunakan produk kedaluwarsa
Menggunakan produk yang melewati tanggal penjualannya tidak boleh, kata dokter kulit DiAnne Davis.
'Produk-produk tersebut tidak lagi efektif, dan tergantung pada bahan aktifnya, mereka berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit setelah masa simpannya," katanya.
Baca Juga: Ingin Coba Produk Skincare Baru tapi Takut Breakout? Ikuti 4 Tips Ini
3. Menghilangkan tahi lalat sendiri
"Saya memiliki pasien yang datang dengan bintik-bintik dan bekas luka di kulit mereka setelah mencoba pengobatan di rumah untuk menghilangkan tahi lalat dan pertumbuhan lainnya," kata dokter kulit Brian Hibler .
Perawatan tersebut biasanya menyebabkan luka bakar kimiawi pada kulit untuk menghilangkan pertumbuhannya, dan dapat menyebabkan jaringan parut dan infeksi.
Selain itu, jika itu adalah kanker kulit, pasien mungkin tidak menghilangkan semua sel kanker, dan kanker dapat kambuh atau terus tumbuh di bawah kulit, dengan risiko menyebar.
4. Melewatkan tabir surya saat mendung
"Salah satu kebiasaan paling berbahaya yang saya dengar dari pasien saya adalah melewatkan tabir surya saat mendung," kata dokter kulit Reid Maclellan.
Padahal tabir surya harus diterapkan setiap hari, baik saat mendung atau cerah, karena kulit tetap dapat terekspos ke sinar UV.