Desainer Sebut Sering Endorse Artis Bukan Tanda Brand Fashion yang Sukses, Lalu Apa Dong?

Kamis, 13 Oktober 2022 | 12:09 WIB
Desainer Sebut Sering Endorse Artis Bukan Tanda Brand Fashion yang Sukses, Lalu Apa Dong?
Desainer sekaligus National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma. (Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desainer Ali Charisma mengatakan suksesnya brand fashion lokal bukan ditandai dengan banyaknya artis yang diendorse. Lalu apa dong?

Dikatakan Ali, brand fashion baru dikatakan sukses apabila bisa menggantikan Dior, Gucci, Luis Vuitton dan merek global lainnya yang dipakai tokoh atau artis tanpa endorse.

National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) itu mengatakan, suksesnya brand fashion lokal bukan dinilai banyaknya ekspor ke luar negeri, tapi bisa jadi pengganti yang biasa menggunakan brand global itu dengan produk miliknya.

"Orang yang biasa beli taste global ini, produk serupa tapi produknya lokal, biasanya beli brand luar sebelumnya, bisa beralih dan meyakinkan orang luar bahwa kita bisa bersaing," ujar Ali Charisma saat konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Gandeng Avgal, Desainer Tities Sapoetra Rilis Koleksi Bertajuk SISA

Menurut Ali, para tokoh, publik figur, artis yang biasa menggunakan brand global atau brand internasional ini adalah konsumen kelas atas, yang hanya menikmati produk fashion dengan kualitas dunia.

Sehingga jika brand fashion lokal sudah digunakan di keseharian mereka, tanpa endorse, iklan atau niat tertentu mengartikan produk sudah diakui dari sisi desain, kualitas hingga citra brand sudah punya kualitas internasional.

"Bisa juga melahirkan brand kelas untuk bisa tembus ke pasar luar negeru, termasuk konsisten dari bisnis, sekarang belum ada yang konsisten, karena pergi ke Milan, Paris, New York, cuma ikut sekali ya udah, mereka nggak ada kelanjutan kehadirannya di pameran," sambung Ali.

Sehingga Ali menyarankan, ikut pameran fashion show di satu negara bukan karena ingin atau re-branding di dalam negeri setahun sekali, tapi juga karena kebutuhan.

"Jadi kalau brand saya itu di Hongkong, saya usahain selalu hadir di pameran atau terlibat fashion show 4 kali dalam setahun, dan itu udah saya lakukan selama 4 tahun, karena saya butuh agar konsisten ada terus di sana sehingga selalu diingat pasar luar," tutup Ali.

Baca Juga: Pengamat Fashion Pesimis Indonesia Jadi Kilat Fashion Muslim Dunia, Apa Alasannya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI